Pengesahan Undang-Undang (UU) TNI terbaru mendapat reaksi yang positif dari kalangan akademisi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau,
Pendapat tersebut dikemukakan oleh salah seorang akademisi di Kabupaten Karimun, Ahmad Suhartoni Damanik.
Menurutnya, secara subtansi pengesahaan UU TNI tidak terdapat pada perubahan kewenangan, lebih jauh dari pada itu adalah tujuan luhur yang dikehendaki melalui skema dan jalur konstitusi yang benar.
“Kita tidak bicara soal perubahan, tetapi substansinya adalah bagaimana menjadikan tujuan luhur kita. Perubahan itu bisa menciptakan rasa keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat,” ungkap Ahmad, Jumat, 18 April 2025.
Baca Juga
Ia mengatakan, setiap kepemimpinan memiliki kebijakan yang baik, sehingga tugas dan fungsi masing-masing lembaga negara dapat berjalan dengan maksimal.
Ahmad mencontohkan, di Karimun selama ini pelaksanaan tupoksi pada setiap matra baik TNI matra darat, matra laut, bahkan kepolisian berjalan sangat harmonis.
“Di antara matra-matra ini di Karimun selama ini sangat baik berjalan. Karimun sampai saat ini kita rasakan begitu kondusif,” terangnya.
Di antara adanya perbedaan pendapat mengenai UU terbaru TNI, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.
“Jadi saya mengajak semua elemen berbuat sesuai matra kita masing-masing, kita isi dengan apa yang bisa kita lakukan untuk bangsa dan negara ini,” jelasnya.
“Maka kita bukan bicara soal perubahan, namun mari kita ikuti perubahan itu demi NKRI, karena negara ini harus semakin baik untuk generasi berikutnya,” tambah dia.
Ia tidak menafikan adanya gelombang perbedaan pendapat dalam setiap penerapan kebijakan, namun dia meyakini telah ada kajian secara akademik sebelum penerapannya.
“Perbedaan itu sudah pasti ada, tapi mari kita melihat keutuhan NKRI. Saya pikir ketika ada RUU ini sebelumnya sudah ada kajian khusus untuk kebaikan negara. Ketika ada perbedaan ini hal yang biasa,” ungkap mantan wartawan senior di Karimun itu.
“Semakin banyak perbedaan semakin maju cara berpikir kita, hanya saja substansi perbedaan itu menjadikan NKRI harus semakin utuh,” tuturnya.