Provinsi Kepri secara geografis berada di antara jalur pelayaran internasional karena berdekatan dengan dua negara sekaligus, yakni Malaysia dan Singapura.
Sehingga, kesatuan masyarakat dari berbagai macam suku dan budaya yang utuh menjadi tonggak penting menjaga persatuan dalam bernegara.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menganggap keberagaman suku dan budaya yang ada menjadi bonus demografi dalam berbangsa. Serta secara regional memiliki keutamaan tersendiri.
“Sesungguhnya ini adalah bonus demografi. Ini bisa menjadi kekuatan besar untuk perubahan yang lebih besar,” ujar Ansar usai melantik paguyuban flores di Karimun, Senin (14/2).
Sebaliknya, kata dia, apabila hal ini tidak dapat dijaga dengan baik, maka akan memunculkan persoalan yang sangat memiliki pengaruh besar terhadap kondusifitas wilayah di Kepri.
“Namun apabila tidak bisa dijaga maka akan menjadi kehancuran demografi,” katanya.
Untuk itu, Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat agar saling bersatu padu menjaga kehidupan bermasyarakat dengan saling meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
“Gotong royong menjadi akar kebersamaan yang selama ini bisa terjalin dengan baik. Semua persoalan yang ada di masyarakat bisa dihadapi dengan kebersamaan,” jelasnya.
“Mari bersatu, jauhkan perbedaan, ciptakan kebersamaan. Urusan akidah adalah pribadi masing-masing,” tambah dia.