Menu

Mode Gelap

Ekonomi Bisnis · 26 Mei 2022 09:00 WIB

APBD Kepri Baru Terserap 30% di Pertengahan 2022


					Sekdaprov Kepri Adi Prihantara. Foto: Dok Diskominfo Kepri Perbesar

Sekdaprov Kepri Adi Prihantara. Foto: Dok Diskominfo Kepri

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepulauan Riau baru terserap 30% menjelang penutup Triwulan II tahun anggaran 2022, yang dinilai masih tergolong rendah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara, mengungkapkan hingga pertengahan Mei 2022 ini serapan APBD Kepri sekitar 30 persen. Angka tersebut masih tergolong cukup rendah, mengingat Tw-II sudah akan berakhir.

ADVERTISEMENT

“Serapan anggaran kita sekitar 30 persen, sekarang ini kita sedang mengejar,” ungkapnya, Rabu (25/5).

Penyebab masih rendahnya serapan anggaran ini dikarenakan adanya perubahan sejumlah tata kelola pelaksanaan APBD 2022. Ditambah lagi, pelaksanaan proyek fisik juga mulai dikerjakan saat masuk momen Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Sehingga, frekuensi pekerjaan tidak optimal. Makanya, sekarang kita push (dorong) untuk mengejar ketertinggalan,” sebut Adi.

Selain itu, lanjut Adi, dirinya juga mendorong seluruh OPD agar dapat menggenjot serapan anggaran pada Tw-II ini. Karena, salah satu faktor pendukung pertumbuhan ekonomi merupakan serapan APBD.

ADVERTISEMENT

“Kami Targetkan hingga Juli 2022 nanti sudah diatas 40 persen,” ucapnya.

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kepri ini juga menambahkan, selain fokus meningkatkan serapan APBD, pihaknya juga akan segera mempersiapkan penyusunan APBD Perubahan 2022. Rencananya pembahasan akan dimulai pertengahan atau akhir Juni 2022.

“Namun yang paling penting saat ini kita harus menggesa serapan dan pemanfaatan produk dalam negeri,” demikian Adi.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, APBD Kepri 2022 sebesar Rp 3,870 triliun. Terdiri dari, belanja operasional Rp 2,811 triliun, belanja modal Rp 462 miliar, belanja tidak terduga Rp 30 miliar, dan belanja transfer sebesar Rp 567 miliar. Selain itu, dari pembiayaan sebesar Rp 390 miliar, terdiri dari Silpa sebesar Rp 210 miliar, dan pinjaman sebesar Rp 180 miliar

Sementara pendapatan sebesar Rp 3,480 triliun, terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,348 triliun, dana perimbangan Rp 2,130 triliun, dan pendapatan lainnya yang sah sebesar Rp 1,26 miliar.

Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Redaksi



whatsapp facebook copas link

ADVERTISEMENT
advertisement BP 2
Baca Lainnya

Pengembang Suman Pryanto Ekspansi 4.000 Unit Rumah Subsidi di Karimun

2 Juni 2023 - 13:29 WIB

IMG 20230602 095140 11zon

ATB Kelola Air di KEK Sei Mangkei Sumatera Utara

1 Juni 2023 - 21:53 WIB

Penandatanganan kerja sama ATB dan KINRA

IM3 Buka Mini Gerai di Indralaya Sumatera Selatan

1 Juni 2023 - 21:44 WIB

IMG 6150

RUPST Telkom Tahun Buku 2022: FMC Disetujui, Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup

31 Mei 2023 - 21:27 WIB

SAVE 20230531 124240

Peran Aktif TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital

29 Mei 2023 - 22:22 WIB

Siaran Swasta Nasional Indonesia PRSSNI XVI 2023

Leap-Telkom Digital Dinobatkan Sebagai Brand for Good 2023

26 Mei 2023 - 20:42 WIB

penghargaan Brand for Good 2023 untuk Leap Telkom Digital
Trending di Ekonomi Bisnis