Dalam tiga hari terakhir beberapa perusahaan teknologi salah satunya Apple yang merupakan saham teknologi terbesar di dunia mengalami kehilangan ratusan triliun dolar dalam tiga hari terakhir, akibat lockdown pandemi di China, yang membuat beberapa investor memilih ivestasi ke perusahaan-perusahaan bahan mentah dan bahan pokok.
Dikutip dari CNBC perusahaan raksasa tersebut telah kehilangan $220 miliar dolar sejak penutupan perdagangan pada hari Rabu kemarin, hari dimana Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa inflasi berjalan terlalu tinggi dan tidak ada rencana untuk kenaikan suku bunga lebih dari setengah dari poin persentase.
Pasar pertama kali bergerak naik pada komentar Powell, tetapi optimisme mereda di hari-hari berikutnya. Kemudian saham turun pada hari Kamis, jatuh lagi pada hari Jumat dan kemudian masih lebih rendah pada hari Senin (09/05).
Indeks saham S&P 500 AS turun di bawah angka 4.000 pada hari Senin, setelah turun 7% sejak penutupan hari Rabu, sementara ETF Invesco Nasdaq 100 turun hampir 10% selama periode yang sama.
Berikut beberapa perusahaan yang mengalami kerugian besar selama tiga hari pada perdagangan terakhir:
– Microsoft telah kehilangan sekitar $ 189 miliar nilainya.
– Harga Tesla tercatat pada $ 199 miliar, beberapa bulan setelah melihat penilaiannya turun di bawah $ 1 triliun.
– Kapitalisasi pasar Amazon telah menurun sebesar $ 173 miliar.
– Alphabet , perusahaan payung Google, bernilai $123 miliar lebih rendah dari minggu lalu.
– Perusahaan pembuat kartu grafis Nvidia merugi mencapai $85 miliar.
– Meta Platforms induk Facebook telah kehilangan nilai $70 miliar.
