Realisasi investasi di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2022 tercatat masih tak maksimal.
Capaian investasi penanaman modal asing (PMA) masih menurun, walaupun kondisi ekonomi sudah berangsur pulih pasca diterpa pandemi COVID-19.
Melihat data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), periode Januari-Juni 2022, capaian PMA Provinsi Kepri hanya sebesar USD 432,9 juta atau setara dengan Rp 6,21 triliun.
Dengan nilai tersebut, Kepri menduduki peringkat ke-14 dari total 34 Provinsi se-Indonesia.
Baca Juga
Sementara, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Kepri pada periode yang sama sebesar Rp 2,90 triliun. Nilai ini menempatkan Kepri di urutan ke-20.
Dari jumlah keseluruhan (PMA dan PMDN) pada periode Januari-Juni 2022 mencapai Rp 9,11 triliun.
Sementara perbandingan dengan tahun 2021, capaian PMA dan PMDN Kepri ini memang mengalami penurunan yang sangat siginifikan. Di mana BKPM mencatat di semester 1 tahun 2021 lalu, total investasi di Kepri menyentuh Rp 14,55 triliun.
Yakni terdiri dari PMA sebear USD 639,7 juta setara dengan Rp 9,33 triliun dan urutan ke-10 se Indonesia. Lalu PMDN Kepri sebesar Rp 5,20 triliun atau menduduki peringkat ke-14.
Dari 34 Provinsi se-Indonesia, adapun lima provinsi dengan realisasi investasi tertinggi yakni:
- Provinsi Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar Rp 83,5 triliun.
- DKI Jakarta sebesar Rp 80,5 triliun,
- Jawa Timur Rp 53,5 triliun,
- Sulawesi Tengah Rp 52,1 triliun,
- Riau dengan nilai Rp 44,4 triliun.
Terpisah, menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Kepri, sepanjang 2021 lalu capaian investasi di Kepri mencapai Rp 25,01 triliun. Yakni, PMA sebesar Rp 15,24 triliun dan PMDN sebesar Rp 9,77 triliun.