BPJS Ketenagakerjaan cabang Tanjungpinang terus berupaya memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat pekerja ke pulau-pulau. Kali ini, BPJS Ketenagakerjaaan melakukan sosialiasi di Pulau Letung, Kabupaten Anambas.
Dalam kegiatan itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan cabang Tanjungpinang, Sunjana Achmad, memaparkan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi masyarakat pekerja. Terutama, masyarakat Anambas yang sebagian besarnya merupakan pekerja mandiri. Seperti, profesi nelayan, petani, pedagang dan lain sebagainya.
“Sosialisasi ini membuka mata dan wawasan baru kepada masyarakat pekerja khususnya yang ada di Pulau Letung terkait pentingnya perlindungan BPJS Ketenakerjaan dalam memberikan perlindungan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” ungkapnya dalam kegiatan tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, manfaat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan telah banyak dirasakan oleh para pekerja mandiri lainnya. Terutama, saat para pekerja sedang mengalami musibah atau resiko kerja.
Baca Juga
Dimana, dengana adanya perlindungan jaminan sosial itu, maka para pekerja yang sedang mendapat musibah dan resiko kerja akan dibantu dengan santunan. Baik berupa uang tunai, maupun bantuan pendidikan kepada ahli warisnya.
“Apalagi, perlindungan jaminan sosial ini merupakan bagian dari Program Pemerintah pusat yang didukung oleh Pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten,” sebut Sunjana.
Kegiatan sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan ini turut dihadiri oleh seluruh camat Pulau Letung. Mulai dari, Camat Jemaja Barat, Zulfahni, Camat Jemaja Timur Iwan Marzuni, dan Camat Jemaja Abdullah Sani.
Sementara itu, Camat Jemaja, Abdullah Sani, mendukung kegiatan sosialisasi tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial kepada masyarakat di wilayahnya.
Diharapkan, kegitan tersebut dapat memberikan pemahaman masyarakat agar sadar akan pentingnya manfaat perlindungan jaminan sosial ketenaga kerjaan.
“BPJS Ketenagakerjaan ini sangat besar manfaatnya untuk para pekerja khususnya pekerja mandiri yang berada di kecamatan Jemaja,” kata Abdullah Sani.
