Buaya Berukuran 3 Meter Serang Nelayan di Tanjungpinang

Seorang nelayan di Tanjungpinang menjadi korban keganasan buaya muara, Sabtu (23/9. Beruntung, korban yang diketahui bernama Sugito tersebut berhasi selamat dari terkaman buaya berukuran sekitar 3 meter tersebut.

Ditemui di kediamannya kawasan Kelurahan Sei Jang, Tanjungpinang, Sugito menceritakan peristiwa tersebut terjadi saat dirinya sedang mencari ikan di sungai.

ADVERTISEMENT

Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, saat ia sendiri membereskan jaring bersiap pulang. Tiba-tiba seekor buaya menerkamnya yang berada di atas sampan hingga tercebur ke sungai.

“Kejadiannya sangat cepat. Sadar tidak sadar, saya sudah ada di dasar laut, karena diseret sejauh lebih kurang 10 meter dari sampan,” ujarnya.

Tak sampai disitu, Sugito pun berusaha melepaskan diri dari gigitan buaya ganas tersebut. Hingga, ia bisa berpegang pada satu tiang pancang yang biasa digunakan nelayan untuk menambat [mengikat] sampan.

Namun, buaya itu pun masih menggigit punggung Sugito. Tidak hanya berdiam diri, sugito berupaya melawan dengan menendang tubuh buaya tersebut.

“Saya berpegang kuat dengan tiang. Lalu saya melawan, dengan menendang. Terus buaya langsung melepaskan saya. Saya pun langsung berenang ke sampan dan langsung pulang,” ungkapnya.

Beruntung bagi Sugito, ia berhasil selamat dari terkaman buaya berukuran lebih kurang 3 meter tersebut. Namun, punggungnya mengalami luka akibat gigitan buaya ganas tersebut.

Setelah tiba di rumah, Sugito melihat bahu belakang tubuhnya dipenuhi dengan gigitan buaya. Bahkan, sekujur tubuhnya juga dipenuhi luka yang berasal dari teritip.

ADVERTISEMENT

Ia berharap kepada pemerintah, untuk segera menindaklanjuti dan menangani hewan buas tersebut, agar para nelayan sekitar dapat aman dan nyaman saat mencari ikan. Ditambah lagi, dari kejadian ini ia menilai, bahwa buaya akan menerkam mangsanya bukan hanya di dalam air saja.

“Pastinya akan membuat trauma para nelayan. apalahi buaya mau memangsa kita bukan hanya berada di air, tapi juga di atas sampan pun akan diterkam,” kata Sugito.

Sugito menambahkan, buaya muara memang kerap muncul di sungai tersebut pada malam hari. Sedikitnya ada 30 lebih buaya yang pernah ia temui. Kendati demikian, buaya tersebut sebelumnya tidak ada yang menggu. Sehingga membuat nelayan tidak hati-hati saat mencari ikan.

ADVERTISEMENT

“Ini baru pertama kali terjadi disini. Buaya nya setiap malam memang muncul, tapi tidak mengganggu. Jadi kita nelayan tidak untuk was was,” imbuh Sugito.


Penulis: | Editor: Khairul S


Share This Article

TERBARU

What's New

POPULER

What's Hot