Bupati Karimun, Aunur Rafiq, mengajak masyarakat bijak dalam penggunaan media sosial (medsos), terutama menjelang momen Pilkada tahun 2024 mendatang.
Aunur Rafiq menyebut jika konstalasi Pemilu memang kerap memunculkan beragam dinamika melalui sarana informasi yang memuat unsur hoax.
Oleh karena, masyarakat harus mampu menjaring berbagai isu yang timbul jelang Pilkada yang akan berlangsung pada November 2024 nanti.
“Hindari informasi yang bisa menimbulkan keresahan. Makanya kita lintas suku, ras dan agama sepakat memperkuat agar tidak terprovokasi terhadap berita-berita hoax,” ungkap Aunur Rafiq usai menghadiri Silaturahmi Dalam Moderasi Beragama di Hotel Aston Karimun, Jumat (19/7).
Rafiq menjelaskan, penguatan dalam bidang ilmu keagamaan, diyakini akan mampu meredam segala informasi yang berisi hasutan di tengah-tengah masyarakat lewat media sosial.
“Dengan memperkuat ilmu agama, akhlak, perilaku dan pemahaman kita sehingga berita yang bisa menimbulkan dampak tidak baik itu tidak menyebar luas,” katanya.
Meski begitu, ia mengakui isu-isu negatif yang mengemuka pada momen Pilkada cukup sulit untuk dibendung.
Sehingga peran serta masyarakat sangat dibutuhkan, terutama kesadaran dalam menggunakan media sosial.
“Tapi memang itu sulit kita bendung, namun bisa kita lakukan dengan kekuatan jati diri kita sebagai umat beragama yang pasti tidak menginginkan hal-hal negatif itu terjadi antar sesama umat beragama,” tuturnya.