Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan I-2024 tumbuh sebesar 5,01 persen year-on-year (y-on-y). Angka tersebut lebih lambat dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2023 yang mencapai 6,51 persen.
Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, mengungkapkan meskipun pertumbuhannya melambat, sejumlah sektor menunjukkan performa yang positif. Seperti, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh sebesar 25,50 persen.
Lalu, konstruksi tumbuh 13,89 persen, dan jasa lainnya tumbuh sebesar 9,99 persen.
“Di antara sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan, Konstruksi dan Industri Pengolahan menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Kepri. Dengan angka masing-masing 2,53 persen dan 1,65 persen,” ungkapnya melalui keterangan rilis, Senin (6/5).
Sementara itu, bila dibandingkan dengan triwulan IV-2023, ekonomi Kepri pada triwulan I-2024 mengalami kontraksi sebesar 2,79 persen (q-to-q). Kontraksi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Di antaranya, penurunan di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 12,79 persen. Lalu, penurunan di sektor jasa lainnya dengan mengalami kontraksi sebesar 9,06 persen.
Meskipun mengalami kontraksi di beberapa sektor, struktur ekonomi Kepri pada triwulan I-2024 masih didominasi sejumlah kategori Yakni, industri pengolahan memiliki porsi 41,47 persen, konstruksi 20,57 persen, serta pertambangan dan penggalian memiliki porsi 9,78 persen.