Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) bersama TNI Angkatan Laut menggelar ekspedisi rupiah berdaulat layanan kas keliling mengunakan kapal KRI Pattimura 371 di Kepulauan Riau.
Ekspedisi ini berlangsung sejak Sabtu (4/3) hingga Jumat (10/3) mendatang dengan membawa petugas ‘pejuang rupiah’ dari Pelabuhan
Penumpang Bintang 99, menyinggahi lima pulau diantara Pulau Tarempa (Anambas) kemudian berlanjut ke Pulau Midai, Natuna, Pulau Subi Besar, Pulau Tambelan dan Pulau Singkep.
“Kegiatan ini sudah lama dijalankan sejak 2011. Tahun ini 17 provinsi dengan sasaran 85 pulau-pulau,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Suryono, di Batam, Sabtu (4/3).
Baca Juga
Dijelaskan, program ekspedisi rupiah berdaulat 2023 bekerja sama dengan TNI AL. Dengan menjalankan sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah serta memberikan akses untuk penukaran uang rupiah kepada masyarakat 3T terdepan, terluar dan terpencil.
Wilayah 3T menjadi prihatin BI karena berbatasan dengan negara lain. Jika tak aktif mensosialisasikan rupiah mereka lebih memilih menggunakan mata uang asing dalam transaksi.
“Kalau kita aktif dan memperhatikan saudara kita diperbatasan akan berisiko sehingga menguatkan kembali kecintaan terhadap rupiah dalam masyarakat,” kata dia.
“Rupiah ini adalah simbol kedaulatan NKRI sehingga betul-betul dijaga. Semoga program ini berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambah dia.
Ia menyebut, dalam program ini BI tidak hanya memberikan dukungan peredaran uang rupiah melainkan ada program sosial bank Indonesia (PSBI) di bidang pendidikan, kesehatan dan bantuan kebutuhan pokok.
“Ini adalah kesempatan bagi masyarakat menukar uang yang tak layak edar dengan uang baru,” ujarnya.
Ia menambahkan, BI menyiapkan uang sebesar Rp 12 miliar dalam kapal layanan kas tersebut. Jika kerusakan uang 20-30 persen selagi masih bisa dikenali BI, tetap akan menyediakan akses penukaran.
“Kalau tahun lalu kami siapkan Rp 9 miliar dan 10 miliar. Tahun ini kami membawa Rp 12 miliar siap edar uang baru cetak semua,” imbuhnya.
Di tempat yang sama Laksamana Pertama TNI Kemas Muhammad Ikhwan Madani S.Sos. M. Si mendukung sinergi mempertahankan kedaulatan kedaulatan NKRI.
“Ini menunjukkan upaya mempertahankan kmedaulatan bukan hanya tugas TNI, tetapi bisa melalui sinergi dengan instansi lain,” kata dia.
Dalam program ini, lanjut dia, mengandalkan kapal KRI Kapitan Pattimura yang memang memperoleh tugas berpatroli di wilayah perbatasan.