Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan perkembangan terkait kisruh di Desa Wedas, Kabupaten Purworejo, dan memastikan bahwa dirinya sudah menjalin komunikasi dengan Kapolda dan Wakapolda setempat, serta Komnas HAM untuk memastikan bahwa warga yang sempat diamankan untuk segera di lepas dan dikembalikan ke keluarga masing-masing pada hari ini, Rabu (9/2).
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, wabil khusus masyarakat Purworejo, wabil khusus masyarakat Desa Wadas. Saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab,” ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, melalui cuplikan video yang disampaikannya pukul 13.30 Wib.
Menurutnya, dirinya semenjak kejadian tersebut selalu memantau perkembangan di lapangan, dan siap bertanggung jawab atas kisruh yang terjadi.
“Kemarin malam saya sudah menelepon Pak Kapolda dan Pak Wakapolda. Saya menyampaikan agar warga Wadas dibebaskan dan kami bersepakat insyallah hari ini warga akan dipulangkan.”
Baca Juga
“Kami membuka ruang dialog dengan fasilitasi Komnas HAM agar penyelesaian masalah ini menjadi kebaikan untuk semua pihak,” jelasnya.
Sebelumnya situasi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah sempat memanas, sejumlah aparat Kepolisian lengkap dengan tameng dan pentungan memadati desa, yang membuat suasana di desa tersebut menjadi menegangkan. Selain itu beberapa aktifis dan warga juga diamankan oleh pihak Kepolisian.
@ganjarpranowofc maei dialog, kita mulai dari awal #ganjarpranowo #wadas ♬ suara asli – Ganjar Pranowo 🇮🇩
Pemandangan itu berlangsung selama dua hari dari 7-8 Februari 2022. Mereka ditugaskan mengawal 70 petugas Badan Pertanahan Negara (BPN) yang melakukan pengukuran lahan di desa itu. Luas lahan yang akan dibebaskan yakni 124 hektar. Lahan itu akan dijadikan proyek pertambangan batu andesit. Sekaligus proyek pembangunan Waduk Bener.
Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 509/41/2018, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.