Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lingga menggelar pelatihan Tudung Manto bagi tenaga kerja mandiri tahun 2022 di Gedung LAM Lingga, Senin (7/3).
Plt Kepala Disnakertrans, Sabirin, mengungkapkan kegiatan ini berlangsung selama 15 hari, yakni pada 7-21 Maret.
Menurut Sabirin, kedepannya pelatihan-pelatihan seperti ini akan terus digalakkan ke desa-desa yang ada.
Seperti Desa Berhala misalnya, yang dinilai memiliki potensi pariwisata karena berbatasan dengan Provinsi Jambi. Dengan adanya pengunjung dari provinsi tetangga yang berlibur, produk Tudung Manto dapat menjadi oleh-oleh atau buah tangan khas dari Kabupaten Lingga.
“Kegiatan ini perlu kita laksanakan sebagai bentuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal dan ciri khas daripada bunda tanah melayu. Jadi tidak hanya tekat Tudung Manto, juga kegiatan menenun nanti, seperti Kain Talepok,” ujar Sabirin.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar, yang turut hadir dalam pembukaan pelatihan tersebut mengaku jika dirinya sangat mendukung pelatihan Tudung Manto ini.
Bahkan, Nizar menargetkan selama kepemimpinannya bersama Neko, dapat memunculkan 100 perajin Tudung Manto baru.
“Saya hadir memberikan support dan dukungan untuk kegiatan ini, daripada para pengrajin dari teman-teman Disnakertrans dan Dekranasda. Mudah-mudahan pengetahuan ini nantinya bermanfaat,” ujar Nizar.
Menurutnya pula, kegiatan tersebut menjadi salah satu bagian program kerja, di mana fokus pada pelestarian warisan budaya melayu yang turun temurun. Seperti Tudung Manto yang patut dipertahankan dan dilestarikan, terlebih sudah mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang mutlak berasal dari Kabupaten Lingga.
“Upaya-upaya ini memang perlu kita lakukan, agar warisan ini tidak hilang. Mudah-mudahan dengan hadir pengrajin yang pada pelatihan ini 10 orang ditambah yang sudah ada belasan orang, rencana kita bersama tercapai. Karena target saya itu harus ada 100 orang pengrajin selama periode Nizar-Neko,” jelasnya.
Nizar juga mengungkapkan, pemerintah daerah berencana menciptakan rekor muri dengan kegiatan pemakaian 1.000 Tudung Manto. Namun, menurutnya hal itu perlu dimatangkan dengan menghadirkan perajin pembuat Tudung Manto ini.
“Terimakasih kepada Disnakertrans yang telah bersama-sama, dalam giat melestarikan warisan budaya ini. Dan selamat kepada pengrajin yang hari ini hadir, semoga bermanfaat,” pungkasnya.