Jalan Tirta Madu dari Kilometer 18 Kijang, Kecamatan Bintan Timur, menuju Jalan Gesek, Kecamatan Toapaya terputus. Akses jalan yang menghubungkan kedua kecamatan itu mengalami kerusakan dan ambruk akibat dilanda hujan yang berkepanjangan, Kamis (30/6).
Alhasil, jalan yang biasa digunakan warga setempat dan truk pembawa barang itu tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.
Adapun bagian jalan yang ambruk itu terletak sekitar 1 Km dari Simpang Batu 18 Arah Kijang. Hanya tertimggal jalan setapak saja sehingga sangat berbahaya untuk dilintasi. Apalagi bahan yang menopang jalan setapak itu hanya terbuat dari kayu.
Salah seorang warga, Wawan, mengutarakan kondisi jalan yang rusak ini sudah terjadi sejak 2021 lalu. Waktu itu, jalan tersebut juga sempat ambruk akibat terbawa arus air hujan dibawahnya. Namun masih tersisa sebagian gorong-gorong di dalamnya.
Instansi terkait berinisiatif menutup setengah jalan yang ambruk itu dengan alat seadanya yaitu batang kayu lalu ditimbun dengan tanah galian. Agar, jalan itu masih bisa kembali dilalui untuk sementara.
Namun, kelamaan kondisinya bertambah parah hingga kayu yang digunakan untuk menutup jalanan mulai rusak dan bahkan beberapa batang kayu terbawa arus.
“Jalanan ini sudah tidak boleh dilintasi kendaraan mobil maupun lori. Hanya dapat dilalui kendaraan roda dua atau motor,” jelasnya.
Jika hujan deras masih terus terjadi hingga Juli mendatang. Kondisi jalanan akan semakin parah. Karena tanah galian untuk menutupi jalan itu akan hilang terbawa derasnya air hujan.
Apabila itu tidak ditangani dan dibiarkan begitu saja maka akses dari Kijang ke Gesek bisa terputus. Maka untuk menuju kedua wilayah itu harus melalui Kota Tanjungpinang atuapun Jalan Galang Batang Kecamatan Gunung Kijang.
“Kalau jalur ini terputus maka kita harus menempuh jarak 15-30 Km untuk dapat sampai ke Km 18 Arah Kijang maupun Gesek. Jikapun masih ingin melintas salah satu jalurnya masuk ke dalam Perkebunan Kelapa Sawit,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Awar. Pria yang bekerja sebagai supir lori ini berharap perhatian dan kepedulian pemerintah daerah untuk segera memperbaiki atau membangun kembali jalanan yang ambruk tersebut.
“Sudah 1 tahun setengah kondisi jalanan yang rusak ini tidak diperbaiki. Apa menunggu ada korban baru mau bergerak,” ketus pria berbadan besar ini.
Jalan Tirta Madu ini mengalami kerusakan parah sejak setahun lalu yaitu banjir akibat hujan berkepanjangan pada Januari 2021. Bagian jalanan yang rusak pada ujung jalan menuju Gesek dan ujung jalan menuju Batu 18 Arah Kijang.
Untuk ujung jalan ke arah Gesek itu ambruk dan hilang terbawa arus. Kemudian pemerintah membangun jembatan sementara dengan lantainya berbahan plat besi. Sementara ujung jalan menuju Batu 18 arah Kijang hanya ditutup dengan batang kayu.
“Sekarang batang kayu yang digunakan untuk menutup jalan menuju Batu 18 arah Kijang udah berlobang terbawa arus. Tinggal setapak aja yang tersisa,” sebutnya.
Meskipun jalanan itu tersisa hanya setapak namun mau tak mau tetap dilintasi oleh pengendara. Karena hanya jalur itu yang menjadi alternatif untuk menuju Gesek maupun Batu 18 arah Kijang.
Karena menuju kedua wilayah itu hanya berjarak 6-7 Km sementara kalau melintasi Kota Tanjungpinang ataupun Galang Batang harus menempuh 30 Km.
“Kalau bisa dibangun secepatnya sehingga hasil perkebunan maupun pendistribusian kebutuhan pokok antara wilayah dapat berjalan lancar,” ucapnya.