Komunitas santri dan para penuntut ilmu di Jombang, Jawa Timur yang berasal dari Kepulauan Riau mengadakan Halal bihalal secara virtual, Senin (16/5).
Komunitas santri yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau (IPMA Kepri)-Jombang ini tak hanya menghadirkan santri yang aktif, tapi juga sejumlah alumni yang telah sukses di berbagai bidang.
Acara ini diadakan dalam rangka untuk mempererat silaturahim antara pengurus organisasi IPMA Kepri dan para alumni.
“Acara ini kami buat agar santri Kepri yang mondok di Jombang semakin kompak dan satu tujuan. Bahkan agamapun mengajarkan kita untuk mempererat tali silaturahim, maka pada tahun ini kami mengajak juga para alumni untuk bergabung agar bisa memberikan motivasi kepada para santri yang masih aktif untuk terus semangat belajar dan mengaji. Dengan harapan kelak saat kembali ke daerah, mereka semua siap untuk mengabdikan diri di hadapan masyarakat Kepri,” kata Ali Muzakar selaku ketua IPMA Kepri Jombang,
Khairul Anwar, salah satu alumni yang diundang sebagai pembicara dalam acara halal bi halal virtual itu, menyampaikan kepada para santri untuk tetap semangat berorganisasi tanpa mengabaikan proses thalabul ilmi (menuntut ilmu).
“Pelajar, santri, dan mahasiswa harus paham berorganisasi. Sebab dengan berorganisasi banyak pengalaman yang akan menjadi bekal untuk nanti terjun ke masyarakat. Namun jangan sampai mengabaikan tujuan utama teman-teman di Jombang, yaitu menuntut ilmu. Karena harapan dari orang tua anda tentunya ingin melihat anaknya jadi orang pintar, sukses, dan bermanfaat,” ujar pria yang akrab disapa Anwar ini.
Ia menyebutkan IPMA Kepri-Jombang didirikan pada tahun 2011 oleh santri dari berbagai pondok pesantren di Jombang yang berasal dari Kepulauan Riau.
“Organisasi ini didirikan atas dasar kecintaan para santri terhadap daerah asalnya, yaitu Kepulauan Riau,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Jefri, salah satu alumni mengingatkan kepada santri untuk jangan melupakan sejarah berdirinya organisasi.
“IPMA Kepri Jombang ini dibangun atas dasar kecintaan terhadap daerah kita dan kesadaran untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Nanti saat teman-teman semua sudah terjun ke masyarakat, sudah menjadi kewajiban teman-teman semua untuk berperan aktif dalam urusan pendidikan, keagamaan dan apapun itu yang menjadi keahlian teman-teman,” pesannya.
Jefri juga mengajak para audiens untuk berhati-hati dengan faham takfiri. Yaitu kelompok yang suka mengkafirkan sesama muslim.
Ia berpendapat bahwa negeri tanah Melayu sejak dahulu sudah dibekali para ulama dengan Islam yang damai dan Rahmatan Lil Alamin. Maka ia mengingatkan agar jangan sampai tanah Melayu diisi oleh kelompok-kelompok agama yang radikal, yang berpotensi memecah belah umat.
Acara halal bi halal yang diadakan lewat zoom meeting itu juga melakukan serangkai acara di antaranya adalah, khatmil Qur’an, Istighatsah, dan doa bersama yang ditujukan untuk mendoakan Indonesia, masyarakat Kepulauan Riau, mendoakan para leluhur tanah melayu juga para sultan dan raja-raja melayu.
Acara tersebut diakhiri dengan diskusi antara santri aktif dan alumi.