Menu

Mode Gelap
sosmed-whatsapp-green
Dapatkan informasi GRATIS dari kepripedia di WhatsApp Channel
Follow

Advertorial · 14 Apr 2022 08:32 WIB

Kala Istri Anggota DPRD Lingga Kompak Promosikan Tudung Manto


					Piswan DPRD Lingga promosikan Tudung Manto. Foto: Ist/kepripedia.com Perbesar

Piswan DPRD Lingga promosikan Tudung Manto. Foto: Ist/kepripedia.com

Penutup kepala khas Melayu yang dikenal dengan sebutan Tudung Manto memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Lingga.

Kebanggaan dalam mengenakan kain yang merupakan warisan budaya di Lingga ini juga dirasakan keluarga dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten LIngga. Hal ini pun terlihat kala para istri anggota DPRD Lingga yang tergabung dalam Persatuan Istri Anggota Dewan (Piswan) ini saat turut hadir dalam berbagai event yang digelar.

Salah satunya kompak mengenakan Tudung Manto kala menghadiri kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-IX Tingkat Kabupaten Lingga pada 19-20 Maret 2022 yang digelar di Singkep Pesisir.

Ketua Piswan DPRD Lingga, Lina Nashiruddin, mengungkapkan jika ia bersama kerabat dan kolega di DPRD Lingga sengaja kompak untuk mengenakan Tudung Manto. Salah satu alasannya yakni untuk mempromosikan keelokan Tudung Manto pada masyarakat khususnya generasi muda kaum perempuan.

“Dengan memperlihatkan kemolekan Tudung Manto ini, kita berharap anak muda penerus bangsa juga tertarik untuk turut serta mengembangkan dan bangga terhadap Tudung Manto,” ucap istri dari Ketua DPRD Lingga, Ahmad Nashiruddin ini.

Dijelaskan Lina, sejatinya Kabupaten Lingga telah mengantongi sertifikat atau Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) atas warisan budaya, Tudung Manto ini. Oleh karenanya, Lina Nashiruddin berharap keberadaan Tudung Manto tidak hanya sebatas dilestarikan namun juga berdampak dalam kehidupan sosial bahkan perekonomian di Kabupaten Lingga.

“Dengan ikut andil dalam pelestarian Tudung Manto ini tentunya harapan kita kelestarian budaya ini dapat lebih maju dan juga bisa merambah ke luar daerah,” lanjut Lina.

Piswan DPRD Kabupaten Lingga, terus mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya kaum perempuan dan generasi muda untuk dapat menjaga dan melestarikan serta bersama-sama mempromosikan Tudung Manto ke daerah luar bahkan ke taraf nasional dan bahkan bisa ke internasional.

Para istri anggota DPRD Kabupaten Lingga ini sepakat terhadap upaya yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga yang mana beberapa waktu lalu, tepatnya pada pada tanggal 07-21 Maret 2022 denganmenggelar pelatihan pengrajin tenun Tudung Manto yang dilaksanakan di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Dari program itu, Pemkab Lingga sendiri menargetkan di tahun 2022 ini lahir sebanyak 100 orang pengrajin tenun Tudung Manto di Bumi Bunda Tanah Melayu ini.

Pihaknya menilai, upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah kabupaten Lingga bersama Dekranasda Kabupaten Lingga tersebut bertujuan untuk melestarikan Tudung Manto dengan melahirkan pengrajin baru tenun Tudung Manto.

“Tentunya dengan semakin banyak pengrajin tenun Tudung Manto maka produksi Tudung Manto itu sendiri akan banyak dan memiliki stok. Tudung Manto banyak diminati oleh wisatawan yang datang ke Lingga. Dan itu salah satunya dapat meningkatkan perekonomian khususnya para pengrajin Tudung Manto,” sambung Lina Nashiruddin.

Lina Nashiruddin juga mengungkapkan jika dirinya bersama istri anggota DPRD Kabupaten Lingga lainnya mendukung penuh dan berupaya melestarikan serta mempromosikan Tudung Manto dalam berbagai kesempatan. Ia menceritakan salah satu upaya yang dilakukannya yakni ketika mengikuti kegiatan Festival Tutup Kepala Perempuan Nusantara. Di kesempatan itu kata Lina Nashiruddin, ia memperkenalkan apa itu Tudung Manto, mulai dari histori, cara pakai, hingga proses pembuatan dan hal lainnya terkait Tudung Manto.

Upaya-upaya promosi demikian, kata Lina Nashiruddin harus terus digalakkan yang tujuannya agar Tudung Manto terkenal seantero negeri ini bahkan sampai ke luar negeri dan Tudung Manto dapat menjadi bagian lain dari pendukung perekonomian masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Lingga.

Lebih jauh Lina Nashiruddin bercerita, Tudung Manto memiliki ciri yang khas dan sangat melekat dengan budaya melayu Lingga. Dalam pembuatannya, untuk dapat menghasilkan satu helai Tudung Manto memerlukan keterampilan, kesabaran dan ketelitian serta membutuhkan waktu yang tidak singkat.

“Ibu Syarifah Puspawati Agusmarli merupakan salah satu pengrajin Tudung Manto, beliau telah memproduksi beberapa Tudung Manto,” ujar wanita yang akrab disapa Lina ini.

Ia pun kembali menegaskan bahwa akan selalu mendukung upaya-upaya pelestarian dan pengembangan Tudung Manto ini. Sehingga bisa menjadi salah satu produk unggulan untuk dipromosikan kepada daerah lainnya sebagai salah satu produk lokal yg sangat cocok untuk dijadikan sebagai buah tangan ataupun souvenir bagi yang berkunjung ke Kabupaten Lingga.

“Kami juga berpartisipasi dalam mempromosikan Tudong Manto sebagai salah satu produk unggulan dari kabupaten Lingga. Dengan semakin dikenalnya Tudung Manto ini maka tentu akan mampu menyumbangkan PAD bagi kabupaten Lingga melalui pengrajin-pengrajin yang memproduksi  Tudong Manto,” ujarnya.

Untuk itu ia terus menggalakan dan mengajak secara bersama menjadikan pemakaian Tudong Manto sebagai identitas  wanita melayu khususnya Kabupaten Lingga. Bangga memakai dan memperkenalkan produk lokal kebanggaan Kabupaten Lingga.

“Bertudong Manto Berkain dagang itulah perempuan Melayu,” ucapnnya mengulang pepatah Melayu.

Sebelumya dalam pelatihan perajin Tudung Manto beberapa waktu lalu, Ketua Dekranasda Kabupaten Lingga, Marathusholiha mengungkapkan jika pelatihan yang dilaksanakan selain dalam upaya mendukung pelestarian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015 lalu juga untuk meningkatkan jumlah prosuksi Tudung Manto.

Kegiatan ini juga difungsikan untuk memotivasi masyarakat guna mempertahankan maupun mencintai produk lokal yang merupakan khazanah kebudayaan Melayu. Selain itu, pelatihan pembuatan Tudung Manto juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.

“Kita harus serius dan fokus dalam mempertahankan dan melestarikan warisan budaya asli Kabupaten Lingga ini, tak lain agar lebih bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat luar. Jangan sampai warisan ini tenggelam, dan pada akhirnya diambil daerah lain,” kata istri dari Bupati Lingga Muhammad Nizar itu.


Untuk diketahui, Tudung Manto sendiri telah mendapatkan HAKI sejak 2010 dengan pengakuan secara perorangan atau pribadi. Dan seiringnya waktu, pada tahun 2021 Hak Cipta atas Tudung Manto kini melekat pada pemerintah Kabupaten Lingga.

Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka perlindungan Pengetahuan Tradisonal berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.

“Saya mengajak untuk mewariskan keterampilan menekat Tudung Manto, dengan cara melakukan perekrutan generasi muda, demi melestarikan khazanah bangsa Melayu,” kata Marathusholiha

Sementar itu, Bupati Lingga Muhammad Nizar menyebutkan bahwa Pemkab Lingga akan terus mendorong dan mendukung terkait melestarikan dan mempromosikan serta meningkatkan produksi kerajinan tangan penutup kepala Tudung Manto.

Menurut Nizar, sebelum diadakan pelatihan pengrajin Tudung Manto, ia mencatat hanya terdapat 20 orang pengrajin Tudung Manto. Hal itu diungkapkan Nizar  saat membuka secara resmi kegiatan Fashion Show Tudung Manto yang ditaja oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, di Taman Tanjung Buton, Daik Lingga pada 13 November 2021 lalu

“Saat ini hanya tersisa 20 perajin, dan untuk kedepannya harus mendapat penambahan jumlah pengrajin, untuk peningkatan jumlah produksinya,” ujarnya.

Untuk melestarikan dan meningkatkan jumlah prosuksi Tudung Manto, Bupati Lingga juga telah meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lingga bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga untuk bergandengan melakukan upaya menciptakan pengrajin-pengrajin baru Tudung Manto dan meningkatkan jumlah produksi Tudung Manto.

Terhadap Tudung Manto, Pemkab dan DPRD Lingga bersama-sama sepakat dan mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Lingga yang dijuluki Bunda Tanah Melayu ini untuk melestarikan dan mempromosikan Tudung Manto kedaerah luar, nasional maupun internasional.

Gabung dan ikuti kami di :

Konten ini merupakan Advertorial DPRD Lingga

Penulis: | Editor: Redaksi



whatsapp facebook copas link

Baca Lainnya

Job Fair Digelar Lagi, Roby Optimis Angka Pengangguran Terbuka Semakin Menurun

8 Juni 2024 - 09:41 WIB

Sambutan Bupati Bintan Roby Kurniawan di Pembukaan Job Fair 2024

Biznet Sempurnakan Hidup Masyarakat Kota Batam dengan Bandwidth Lebih Besar dan Harga Lebih Terjangkau

7 Juni 2024 - 10:31 WIB

Promo Biznet Juni

Bakat Hebat Siap Dilahirkan, Roby Resmi Buka Bupati Cup 2024

29 Mei 2024 - 11:39 WIB

Pembukaan Turnamen Bupati Cup 2024 Bintan

Bupati Bintan Sebut Olahan Pangan Lokal Punya Potensi Untuk Mendunia

9 Mei 2024 - 10:13 WIB

Bupati Bintan bersama peserta pelatihan pengolahan produk

Resmi Ditutup Bupati Roby, Bintan Timur Sabet Piala Bergilir MTQH Ke XIII Bintan

29 April 2024 - 10:55 WIB

Penyerahan piala MTQ ke VIII Bintan ke Kecamatan Bintan TImur

Kampung KB Tanjungpinang, Terbaik di Provinsi Kepri

4 April 2024 - 15:34 WIB

Kampung KB Abyakta