Keluarga korban mendiang Risma (18) yang tewas mengenaskan di tangan suaminya Iwan (23) menyayangkan tudingan pembunuhan yang dilakukan suaminya tersebut buntut dari adanya perselingkuhan.
Ayah korban, Kaisul (48), membantah isu tersebut. Menurutnya, Risma selama ini tidak banyak menghabiskan waktu di luar rumah karena bekerja dengan sang ibunya untuk menganyam tikar pesanan.
“Soal selingkuh itu kami pikir itu tidak benar. Karena kalau dia keluar rumah selalu sama ibu atau suaminya. Kita pun tidak boleh menyalahkan pelaku juga, korban juga,” ungkap Kaisul saat ditemui di kediamannya di Kundur, Senin (6/5).
Selain itu, kata dia, isu lain yang muncul adalah perihal korban yang tidak pernah melayani suami dengan tidak pernah masak. Hal itu juga dibantah oleh Kaisul.
“Masalah masak dia selalu masak di rumah kami ini. Karena rumah hanya beberapa langkah jadi dia sering masak di rumah, lauk bawa balik. Karena di rumahnya jujur tidak ada alat masak sama sekali, jadi dia sering masak di sini,” jelasnya.
Namun begitu, Kaisul mengakui jika dalam beberapa waktu terakhir antara korban dan pelaku memang kerap kali terlibat keributan dalam rumah tangga.
“Bulan-bulan terakhir ini memang sering cek-cok. Cuma kami sebagai orang tua bilang kalian ini dua hari baik tiga hari bertengkar. Tak bagus dipandang masyarakat. Itu bukan ikut campur tapi menasehati,” ungkapnya.
Di mata Kaisul, Iwan memang merupakan sosok suami yang rajin dan bertanggung jawab. Menantunya itu selama ini diketahui bekerja di salah toko di pulau Kundur.
“Dia anaknya rajin cari duit, ke kami keluarga juga baik. Dia juga jarang buat hal-hal yang neko-neko. Yang baik kita bilang baik, jahat kita bilang jahat,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Risma tewas mengenaskan dengan kondisi ditusuk menggunakan sikat gigi pada bagian leher oleh suaminya sendiri, Iwan.
Berita tewasnya Risma membuat geger warga di Kabupaten Karimun. Hingga hanya dalam waktu enam jam, pelaku kemudian ditangkap polisi di kawasan pelabuhan Selat Beliah, pulau Kundur pada Minggu 5 Mei 2024 lalu.
