Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menerbitkan surat imbauan menyikap maraknya terjadi aksi bunuh diri dalam dua pekan terakhir.
Pada imbauan tersebut, Kantor Urusan Agama (KUA) setiap wilayah di Karimun diimbau melakukan pembinaan melalui para khatib Jumat untuk membahas tema โbunuh diriโ dalam ceramah yang akan disampaikan kepada para jemaah.
โPaling tidak untuk meminimalisir tindakan bunuh diri yang belakangan marak terjadi di wilayah kita,โ ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Karimun, Jamzuri, Jumat (2/2).
Imbauan tersebut dapat dilaksanakan dalam dua kali Jumat terhitung sejak tanggal 2-9 Februari 2024.
Baca Juga
โPesan-pesan yang disampaikan intinya untuk meningkatkan iman dan taqwa, agar sebisa mungkin menghindari hal yang dimurkai Allah, karena bunuh diri itu jelas dilarang,โ ucapnya.
Selain itu, lanjut Jamzuri, mengenai hal ini juga akan disampaikan setiap penyuluh yang ada di masing-masing KUA.
โSpesifik untuk yang menangani ini memang belum ada, tapi kita punya penyuluh. Mereka nanti akan sampaikan di binaan masing-masing, jadi disampaikan kepada masyarakat,โ terangnya.
Fenomena bunuh belakangan marak terjadi di wilayah Kabupaten Karimun. Pemicunya juga cukup beragam, baik asmara maupun permasalahan dalam rumah tangga.
Berdasarkan catatan yang ada, dalam kurun waktu dua pekan terakhir telah terjadi tiga kasus bunuh diri, yakni pegawai RSUD M Sani berinisial DA (43) pada 20 Januari 2024 lalu.
Kemudian, pemuda 23 tahun berinisial DR yang ditemukan tewas gantung diri di pondok kebun milik orang tuanya pada 29 Januari 2024.
Terakhir adalah warga Telaga Timah, Sungai Lakam Barat, YA (32). Ia nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pada 31 Januari 2024. Diduga aksi ini dipicu permasalahan keluarga yang dialami korban.