Provinsi Kepulauan Riau menerima penghargaan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terbaik se-Sumatera dalam ajang BI Award 2022.
Penghargaan diterima langsung oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Rabu (30/11).
Selain Kepri, ada 4 daerah lain yang juga mendapatkan penghargaan dengan kategori yang sama. Yakni, DI Yogyakarta terbaik untuk wilayah Jawa, Bali terbaik untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, lalu Kalimantan Timur terbaik untuk Wilayah Kalimantan, danSulawesi Utara terbaik untuk Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Ansar menyebut, keberhasilan Kepri mendapat penghargaan ini tak lepas dari upaya Pemprov bersama Bank Indonesia, serta stake holder terkait untuk terus menggesa upaya digitalisasi di daerah dalam rangka menyongsong era society 5.0.
Dimana, implementasi QRIS merupakan salah satu langkah awal digitalisasi suatu kawasan. Karena, QRIS menjadi modal dasar masyarakat melakukan transaksi digital.
“Saat ini masyarakat hidup berdampingan dengan terus melakukan transaksi-transaksi, jadi itu hal yang dasar,” ujar Ansar.
Salah satu upaya menggesa digitalisasi Kepri adalah diresmikannya Pulau Penyengat, pulau historis di Kepri menjadi Pulau Digital dengan QRIS Bank Riau Kepri Syariah pada 9 April 2022 lalu.
Dengan demikian, Pulau Penyengat yang terkenal dengan wisata religinya sekaligus menjadi pilot project penggunaan QRIS sebagai alat transaksi.
“Jadi sejak diresmikan jadi Pulau Digital, segala bentuk transaksi di Penyengat, mulai dari ongkos pompong, ongkos becak motor, transaksi kuliner hingga oleh-oleh, semuanya kita utamakan menggunakan QRIS. Loket pembayaran pompong, penambang bentor, hingga kios makanan dan oleh-oleh sudah kita lengkapi dengan QR code QRIS. Dan semuanya kita lakukan bekerjasama dengan Perwakilan BI di Batam. Sinergitas yang kita bangun bersama BI juga sudah sangat baik selama ini,” jelas Gubernur Ansar.
Anugerah BI Awards 2022 sendiri merupakan rangkaian acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022 dengan tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju”. Presiden RI Joko Widodo hadir langsung memberikan arahan.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa seluruh lapisan mitra strategis pemerintah harus selalu mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi dalam menghadapi tahun 2023 mendatang.
“Kondisi saat ini, seluruh negara sedang kesusahan. Menghadapi pandemi, inflasi, dampak perselisihan Rusia dan Ukraina, sehingga segala sesuatu tidak dapat diperkirakan secara konkret, untuk itu di tahun 2023. Saya tekankan, kita harus selalu optimis tetapi segalanya harus hati-hati dan selalu waspada,” pesan Presiden Jokowi.