Ketua Organizing Comitee (OC) membenarkan bahwa salah satu kandidat calon ketua Pemuda Pancasila atas nama Sunarto Poniman, belum melunasi biaya Musyawarah Wilayah yang telah disepakati dan berdampak pada terhutangnya sejumlah kegiatan Muswil salah satunya biaya hotel tempat pelaksanaan Muswil berlangsung di Hotel THE BBC, Batam, Kepulauan Riau.
Ketua OC Alfi Syahrin mengatakan dampak dari belum lunasnya biaya Muswil salah satu kandidat, Sunarto Poniman membuat beberapa kegiatan yang seharusnya dibayarkan kepada pihak ketiga tidak dapat dilunasi, tidak hanya hotel, biaya dokumentasi dan biaya sewa peralatan saat acara berlangsung juga belum dilunasi.
“Saya sampai hari ini juga terus diteror sama teman-teman, karena selaku ketua yang harusnya melunasi semua biaya begitu acara selesai, itu semua bukan kehendak kita tapi ada salah satu kandidat yang tidak melunasi biaya Muswil sehingga hal ini terjadi,” ujarnya.
Menurut Alfi dalam laporan pertanggung jawabannya, biaya Muswil MPW Pemuda Pancasila Kepri yang seharusnya di bebankan kepada kedua kandidat dengan total anggaran sebesar Rp500.000.000,- masih terdapat kekurangan sebesar Rp75.000.000, hal ini karena salah satu kandidat atas nama Sunarto Poniman tidak komitmen dalam kesepakatan tersebut.
“Komitmennya memang tidak ada, karena seharusnya ini dilunasi sebelum pelaksanaan Muswil berlangsung tapi pada kenyataannya sampai beberapa hari setelah Muswil berakhir belum juga dilunasi akibatnya, kami semua yang menanggung pertanyaan dari kawan-kawan dan pihak ketiga,” ujarnya.
Sejatinya pelaksanaan Muswil Pemuda Pancasila sudah berlangsung, dimana ketua terpilih akan ditentukan oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, dan hingga saat ini belum ada kepastian tentang komposisi pengurus MPW Pemuda Pancasila, sehingga pasca berakhirnya Muwsil masih menimbulkan masalah khususnya soal biaya pelaksanaan Muswil.
“Kalau kandidatnya sportif tentu tidak akan menjadi masalah, tapi sayangnya salah satu kandidat tidak komitmen dalam pembayaran sumbangan biaya Muswil ini,” ujarnya.
Alfi juga mengatakan saat ini dirinya sudah menerima surat dari pihak Hotel, agar segera melunasi kekurangan yang ditunggak oleh panitia penyelenggara Muswil, dan memberikan tenggat waktu paling lambat hari Senin (18/7) mendatang seluruh pembayaran yang ditunggak untuk dapat diselesaikan.
“Iya suratnya sudah saya terima, dan ini tentunya mengganggu kinerja kita sebagai Ormas yang besar oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi tanpa memikirkan organisasi,” jelasnya.
