Dalam rangka memperingati Hari Isra Mikraj 27 Rajab 1445 H yang bertepatan dengan tanggal 8 Februari 2024, Komunitas Kalamelayu menyelenggarakan acara Tadarus Hikayat Nabi Mikraj di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau-Kota Tanjungpinang.
Komunitas ini merupakan klub pegiat manuskrip Melayu yang berada di bawah naungan Lembaga Pelestari Nilai Adat dan Tradisi (Pesilat) Provinsi Kepulauan Riau. Komunitas Kalamelayu rutin bergerak di bidang pelestarian dan pengembangan manuskrip. Beberapa kegiatan yang menjadi program dari komunitas ini antara lain membaca aksara Arab-Melayu, jalan-jalan dan diskusi sejarah yang bersumber dari manuskrip, serta pembacaan hikayat.
Pada peringatan Hari Isra Mikraj ini, Komunitas Kalamelayu menghadirkan pembacaan hikayat yang bertajuk โHikayat Nabi Mikrajโ. Hikayat ini bersumber dari manuskrip tulisan tangan yang kini tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor kode W 78.
Pembacaan manuskrip tersebut sekaligus menjadi upaya revitalisasi pembacaan hikayat karena sekarang sudah sukar dijumpai dan eksistensinya mengalami penurunan. Padahal, pada masa lalu tradisi pembacaan hikayat sangat rutin dilakukan. Ada orang yang bekerja sebagai โtukang hikayatโ. Mereka membacakan hikayat dengan diupah dari majelis ke majelis dan dari rumah ke rumah. Pada perayaan hari besar keagamaan kerap dibacakan hikayat atau syair untuk meriwayatkan nabi atau nasihat-nasihat kebajikan.
Baca Juga
Revitalisasi merupakan upaya untuk menghidupkan kembali tradisi yang pernah ada sebelumnya. Dengan adanya pembacaan hikayat ini, Komunitas Kalameyu tentu memiliki maksud untuk melestarikan tradisi itu di tengah gempuran arus modernisasi.
Dalam kalam pembuka yang disampaikan oleh Ketua Kalamelayu, Priyo Joko Purnomo, S.S., disebutkan bahwa ibarat telaga jernih yang mampu memantulkan sinar rembulan, semoga pembacaan manuskrip Hikayat Nabi Mikraj juga mampu memantulkan nilai-nilai adat dan tradisi yang termuat di dalamnya.
Acara ini memperoleh apresiasi yang baik dari Pengurus LAM Kepulauan Riau-Kota Tanjungpinang. Selain itu, para tamu undangan yang hadir juga turut menyampaikan kesan yang positif, antara lain dari Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah IV, Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Riau, Dewan Kesenian Kota Tanjungpinang, dan Program Studi PAI STAIN Sultan Abdurrahman.