Seorang mahasiswa asal Tanjungpinang, Muhammad Taqi Askari, yang menempuh pendidikan di Shahid Beheshti University jurusan kimia nuklir dipulangkan dampak konflik bersenjata antara Iran-Israel.
Diberitakan, bahwa Taqi yang berusia 19 tahun ini merupakan lulusan Persantren Darul Muttaqien Bogor. Ia baru 5 bulan menempuh studi di Iran dan masih sedang mengikuti kelas bahasa. Taqi merupakan satu-satunya mahasiswa asal Kepri yang sedang studi kimia nuklir di Iran melalui program beasiswa Kedubes Iran.
Taqi dievakuasi kembali ke Indonesia oleh Kemenlu RI bersama 98 TNI/PMI dari Iran dan 16 WNI/PMI dari Yaman, Kamis 26 Juni 2025 lalu.
Ia kemudian dijemput oleh Kepala Badan Penghubung Kepri yang kemudian melakukan pendampingan dan fasilitasi selama berada di Jakarta sekitar sepekan.
Baca Juga
Kemudian, Rabu (2/7) ia diberangkatkan dari Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta didampingi pihak Badan Penghubung Kepri dan terbang menggunakan pesawat Batik Air. Tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang sekitar pukul 15.00 WIB.
Di Bandara RHF, Taqi dijemput Plt Kepala Biro Umum Pemprov Kepri Sentot Faisal yang kemudian menyerahkannya kepada pihak keluarga yang terlihat ramai menanti kedatangan mahasiswa dari Tehran, Iran itu.
“Dalam hal ini Pemprov Kepri melalui Badan Penghubung memfasilitasi transportasi pemulangan dari Jakarta ke Tanjungpinang,” terang Sentot.