Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) Batam di Pelabuhan Batuampar, menemui Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam dan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Kota Batam, Kamis (3/2).
Aksi damai ini dilakukan terkait rencana pencabutan Surat Keputusan Bersama (SKB) 2 Dirjen 1 Deputi tahun 2011 tentang Pembinaan dan Penataan Koperasi TKBM di Pelabuhan.
Dalam giat ini, KSOP serta BUP BP Batam pun dengan tangan terbuka menerima aspirasi dan masukan yang disampaikan pihak KTKBM Batam.
“Alhamdulillah, kami mendapat sambutan yang luar biasa dari pak Revo (Kepala KSOP) dan pak Dendi (Direktur BUP BP Batam). Jadi seperti biasa tidak ada mogok kalau mogok tidak ada dapat uang,” tegas Ketua KTKBM Batam, Sjahrial Harun.
Sjahrial mengatakan, aspirasi yang disampaikan lebih mewakili aspirasi dari Jakarta. Sementara mereka di Batam, tidak terlalu mempermasalahkan rencana pencabutan KSB itu. Diakuinya, aspirasi mereka sampaikan ini karena ada permintaan dari rekan-rekannya di Jakarta. Tepatnya dari Induk Koperasi Pusat.
“Kalau bagi kita di Batam, tidak ada masalah sebetulnya. Mau dicabut atau tidak juga sama saja. Kita tetap bekerja seperti ini,” kata Sjahrial.
Hal yang sama disampaikan Ketua Assosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Batam, Jonara Daniel yang mengakui pihaknya merupakan patner kerja KSOP dan BUP BP Batam.
“Kita di sini sebagai partner kerja bersama KTKBM dan stakeholder yang lain, mencoba menemani untuk bisa menyampaikan aspirasinya,” terang Jonara.
Dalam kesempatan itu, Direktur BUP BP Batam Dendi Gustinandar saat menerima aspirasi, tidak mempermasalahkan. Bahkan dinilai komunikasi dengan pihak yang protes SKB tersebut, berjalan baik. Demikian dengan yang di lapangan, komunikasi efektif berjalan dengan para pelaku industri kepelabuhanan.
“Kita mempunyai visi misi yang sama ketika ada satu isu pelan-pelan kita bisa menyelesaikan dengan tetap kreatif produktif dan tetap kompak,” kata Dendi.
Disebutkannya, Batam sebagai kawasan investasi yang sangat di unggulkan di Indonesia, tetap mengedepankan komunikasi dan kordinasi. Diharapkan, jika ada hal yang dinilai tidak sesuai aspirasi dan aturan yang berlaku, untuk disampaikan kepada pihaknya.
“Kita tidak ingin ada imbas terhadap perekonomian Batam. Selama kita masih bisa bersama-sama, bisa menyelesaikan semuanya aspirasi. Kita harus tetap melaksanakan kegiatan di pelabuhan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala KSOP Khusus Batam, Revolindo, menyebutkan penyampaian aspirasi ini sudah terlaksana dengan damai. Dimana tanpa mogok kerja, aspirasi tetap tersampaikan.
Ia pun mengingatkan pentingnya menjaga kekompakan di lapangan. Hal ini agar hubungan antar pihak terus terjalin dengan baik di Batam.
“Harapannya tetap menjaga kekompakan yang sudah terjalin di Batam. Ini sangat baik dan bisa ditiru teman yang lain. Menjaga kondusifitas sehingga perekonomian tetap berjalan untuk Indonesia lebih maju,” imbau Revolindo.