Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan pada 2024 seluruh rumah sakit (RS) di Indonesia harus bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker.
“Akses layanan dan standar layanan tertentu untuk jantung, stroke, dan kanker harus rata tersedia di seluruh provinsi,” kata Menkes Budi dalam keterangannya saat kunjungan kerja ke RSUD Dr. Moewardi, Solo, Sabtu (10/12).
Menkes Budi menyebut, setiap RS dengan dokter yang berprestasi, perlu dipertemukan dengan dokter dari negara lain untuk menjalin kerja sama.
Sedangkan dokter-dokter yang terbaik dari luar negeri akan didatangkan ke Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dokter Indonesia.
Baca Juga
Pemenuhan dokter spesialis, kata dia, sejalan dengan transformasi sumber daya manusia (SDM) Kesehatan. Pasalnya, jumlah dokter standarnya 1 per 1000 penduduk.
Sementara kebutuhan di Indonesia masih belum terpenuhi ditambah lagi dengan distribusi yang belum merata.
“Pemerataan SDM Kesehatan yang berkualitas diperlukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,” ujar Menkes Budi.
Ia mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui academic health system. Yaitu merupakan sebuah model kebijakan yang mengakomodir potensi masing-masing institusi ke dalam satu rangkaian visi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.
Konsep itu merupakan integrasi pendidikan kedokteran bergelar, dengan program pendidikan profesional kesehatan lainnya yang memiliki rumah sakit pendidikan atau berafiliasi dengan rumah sakit pendidikan, sistem kesehatan, dan organisasi pelayanan kesehatan.
“Kebutuhan dokter harus diperbanyak, harus ada akselerasi dan 10 tahun terakhir ini akselerasinya sangat lambat. Jadi ini harus dipercepat baik dokter umum maupun dokter spesialis,” tutupnya.
