Harga minyak mentah dunia kembali naik pada hari ini setelah menteri ekonomi Jerman, menyatakan bahwa Uni Eropa berencana untuk melarang impor minyak Rusia dalam waktu dekat ini atau beberapa pekan kedepan.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 25 sen, atau 0,2 persen, atau 107,83 dolar AS per barel pada 0234 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 17 sen, atau 0,2 persen, menjadi 105,34 dolar AS per barel.
Dampak kenaikan ini tentunya memberikan tekanan ke pada Rusia atas serangannya ke Ukrainya. Namun hal itu juga memberi pengaruh pada pasokan minyak mentah ke beberapa negara di eropa.
Dikutip dari Reuters lima analis yang disurvei oleh Reuters rata-rata memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun 1,2 juta barel dalam pekan hingga 29 April.
Mereka juga memperkirakan persediaan distilat, yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun 1,2 juta barel, sementara stok bensin turun 300.000 barel.
Akibatnya, ANZ mengatakan penyebaran retakan diesel, margin penyulingan satu barel minyak menjadi produk bahan bakar, telah melebar menjadi $73,50 per barel, tertinggi sejak 1986.
Pedagang akan mengamati dengan cermat data persediaan AS, dengan kelompok industri American Petroleum Institute melaporkan stok untuk pekan yang berakhir 29 April pada hari Selasa diikuti oleh data pemerintah dari Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu.