Anggota DPRD Provinsi Kepri, Rudi Chua, mengaku kaget sebab namanya beserta keluarga masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di Tanjungpinang.
Menurutnya, hal itu tidak wajar sebab dirinya tidak masuk dalam kriteria dalam daftar DTKS. Bahkan, ia pun merasa tidak pernah didata masuk dalam daftar tersebut.
“Saya lumayan kaget saat iseng mengecek. Kenapa bisa nama saya dan keluarga masuk DTKS,” ungkapnya ditemui di Tanjungpinang, Senin (15/5).
Oleh sebab, lanjut Rudi, dirinya mempertanyakan kinerja para petugas pendataan, sehingga namanya masuk daftar DTKS.
Sebab, DTKS merupakan data yang dijadikan pedoman bagi pemerintah untuk memberikan bantuan bagi keluarga kurang mampu.
Bahkan, untuk masuk daftar DTKS itu bukanlah persoalan mudah, sebab harus melalui RT, RW, Kelurahan dan disurvei selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial kemudian berlanjut ke Kementerian.
“Saya sudah pertanyakan ini Dinsos Provinsi Kepri, namun urusan DTKS ini menjadi ranah kabupaten/kota. Maka, saya minta nama saya dikeluarkan,” katanya.
Dirinya merasa cukup prihatin dengan kondisi tersebut. Sebab, dengan terdaftarnya ia dalam DTKS, maka secara langsung telah mengurangi kuota warga tidak mampu yang seharusnya masuk kriteria menerima bantuan pemerintah.
Maka dari itu, ia meminta instansi terkait melakukan verifikasi ulang DTKS di Tanjungpinang. Karena, kemungkinan kesalahan tersebut tidak hanya terjadi satu kasus saja, tapi bisa saja masih ada data warga yang salah sasaran.
“Temuan ini tidak terbantahkan lagi bahwa ada kelalaian. Jangan sampai masih ada kesalahan lainnya sehinga mengurangi jatah warga yang seharusnya masuk DTKS, namun tidak terdata. Harus diverifikasi ulang,” demikian Rudi.