Warga RT 006 RW 024 Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam mengeluhkan aktivitas pemotongan bukit di kawasan mereka.
Pasalnya material tanah dari proyek cut and fill atau pemotongan lahan itu diangkut dengan truk yang mengeluarkan debu saat melintas di pemukiman penduduk.
Selain itu, jalan pemukiman penduduk terancam rusak akibat mobil lalu-lalang truk proyek tersebut. Sementara jalan itu masih sebatas semenisasi sehingga warga khawatir akan rusak berat.
“Ini masalahnya lingkungan, kami tak akan pernah menghalangi mereka bekerja tapi tolong perhatian dampak lingkungan. Buatlah komitmen untuk menjaga jalan dan lingkungan. Ini kami jadi tak sehat karena debu beterbangan setiap waktu. Tolong ini diperhatikan,” ungkap Ketua RT 06/RW 24 Buliang Osman, kepada wartawan, Selasa (23/5).
Baca Juga
Kata dia, keresahan warga ini sudah pernah disampaikan ke pihak koordinator pekerja proyek, namun tidak membuahkan hasil sehingga dilaporkan ke kelurahan dan kecamatan.
“Kami laporkan ke lurah, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini supaya dapat ditindaklanjuti,” kata dia.
Menurut hematnya, aktivitas truk yang angkut material tanah itu sudah berjalan sejak satu pekan ini yang dikoordinir sekelompok orang, yang mengaku berhak atas proyek cut and fill tersebut.
Proyek ini memotong bukit di Perumahan Gurindam Raya. Material tanah diangkut untuk penimbunan lokasi resapan air di belakang kawasan Mitra Mall. Ia berharap pihak terkait dapat menindaklanjuti keluhan warga tersebut.
“Tanahnya ditimbun ke kawasan belakang Mitra Mall dan tempat yang lain,” ujarnya.
Terpisah, Lurah Buliang, Harry Budiman saat dikonfirmasi mengaku telah menerima aduan dari masyarakat tersebut.
“Sudah terima ada yang dari masyarakat, nanti kita akan turun bersama kecamatan, bagaimana nanti akan disampaikan kepada pimpinan untuk solusinya,” ujarnya singkat saat dihubungi wartawan.
