Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Provinsi Kepulauan Riau hingga Agustus 2023 sebanyak 74.330 orang.
Berdasarkan data dirilis BPS Kepri pada 6 November 2023, jumlah penduduk usia kerja di Kepri kerja memiliki tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya penduduk. Dimana, penduduk usia kerja pada Agustus 2023 sebanyak 1.592.462 orang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 68,68 persen atau sebanyak 1.093.686 orang merupakan angkatan kerja. Sementara, sisanya 31,32 persen atau 498.776 orang bukanlah angkatan kerja.
Kemudian, dari total 1.093.686 orang angkatan kerja saat ini, yang bekerja penuh, paruh waktu, maupun setengah menganggur sebanyak 1.019.356 orang. Sedangkan, sisanya 74.330 warga masih menganggur.
Kendati demikian, dari catatan BPS tersebut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2023 di Provinsi Kepri mengalami penurunan. Dimana, pada Agustus 2022 lalu sebesar 8,23 persen, lalu turun menjadi 6,80 persen pada Agustus 2023.
Capaian ini juga menempatkan Kepri di posisi ke-2 se-Indonesia pada periode 2022-2023 setelah Bali yang turun 2,11 persen poin.
Adapun, lapangan pekerjaan yang menyerap pekerja terbesar adalah industri pengolahan sebanyak 257 ribu orang. Sedangkan lapangan pekerjaan yang menyerap pekerja terkecil adalah jasa keuangan sebanyak 12,8 ribu orang.
Menanggapi hal itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menilai penurunan TPT Kepri merupakan bukti pemerintah daerah telah berupaya keras untuk memulihkan ekonomi dan ketenagakerjaan paska pandemi.
“Ini menunjukkan bahwa kita telah berhasil mengatasi dampak pandemi COVID-19 yang sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi dan ketenagakerjaan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya pemulihan tersebut. Mulai dari, pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, maupun masyarakat
Selain itu, Ansar juga berkomitmen akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas lapangan pekerjaan di Kepri.
Ia berharap, peningkatan investasi, pariwisata, dan industri di daerah dapat menyejahterakan masyarakat dan menurunkan angka TPT di Kepri.
“Kita harus memanfaatkan potensi dan peluang yang ada di Kepri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.