Pemerintah Kota Tanjungpinang memperketat pengawasan hewan kurban menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha pada 10 Juli 2022 mendatang. Pengawasan tersebut bertujuan untuk memastikan agar hewan ternak yang dikurbankan yang dibeli dan dikurbankan masyarakat bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri, mengatakan selain memberikan label sehat layak (SL) kepada hewan kurban yang sehat, pihak juga memberikan tanda barcode kepada hewan ternak.
Dengan begitu, pembeli bisa mengakses informasi mengenai hewan kurban yang akan dibeli melalui barkode tersebut melalui gawai-nya.
“Nanti di barcode itu ada informasi tertulis asal hewan ternaknya, peternaknya siapa, pemiliknya siapa, diperiksa oleh dokter mana, dan tanggal berapa diperiksanya,” jelasnya.
Baca Juga
Saat ini, lanjut Yoni, pihaknya sudah memberikan label SL dan barcode kepada sekitar 300 ekor sapi. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan terus dilakukannya pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban di masing-masing penjual.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat terutama panitia kurban yang sudah terlanjur membeli sapi atau kambing yang belum berlabel SL atau barkode agar segera menghubungi DP3 Kota Tanjungpinang untuk dilakukan pemeriksaan.
“Bagi hewan kurban yang belum diberi tanda SL tapi sudah dibeli, dapat menginformasikan ke DP3. Nanti, tim kami akan turun melakukan pemeriksaan dan diberikan tanda barcode,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DP3 Tanjungpinang, Wan Tin Diarni, menyebut pemeriksaan hewan kurban dilaksanakan mulai 29 Juni hingga 5 Juli 2022.
Hingga kini, hewan kurban yang sudah terjual mencapai 78 persen. Diimbau bagi masyarakat yang masih membutuhkan hewan kurban, dapat mengubungi DP3, sehingga bisa diarahkan ke peternak yang masih memiliki ketersediaan sapi.
“Karena kita punya data, kami membantu peternak agar sapi kurbannya terjual. Nanti kita arahkan langsung ke peternaknya. Jadi, masyarakat tidak perlu bingung mencari sapi kurban yang sehat juga layak,” sebutnya.