Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lingga menggelar kegiatan diskusi (FGD) bersama awak media di Dabo Singkep, Minggu (9/7).
Kegiatan bertajuk โPeran Media Massa dalam Menangkal Hoaks dan Sara di Era Digitalisasi Mediaโ tersebut dalam rangka penguatan pengawasan pemilu partisipatif.
Dalam kegiatan tersebut setidaknya 21 awak media yang ada di Kabupaten Lingga bersama sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Lingga, Zamroni, menyebutkan kegiatan ini beriringan dengan pelaksanaan tahapan pemilu yang sudah berjalan. Yang mana sudah sampai pada tahap penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Baca Juga
Menurutnya, misalnya saja dalam DPT ini, perlu kerja sama dalam pengawasan dengan berbagai pihak termasuk media massa. Karena hingga pencoblosan, pemilih masih dinamis.
Misalnya saja, sebelumnya warga masuk sebagai pemilih ada yang meninggal dunia, masuk sebagai TNI/Polri, atau sebaliknya warga yang baru pensiun TNI/Polri.
โMasyarakat dan saya kira teman-teman media memiliki peran dalam pengawasan partisipatif dalam tahapan ini. Karena pemilih ini bersifat dinamis. Ini yang perlu kita awasi bersama-sama,โ kata Zamroni.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengontrol potensi kerawanan pemilu. Sejauh ini, kata dia, Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Lingga tahun 2024 berada pada kategori sedang.
โKita berharap di Kabupaten Lingga tidak ada kerawanan-kerawanan yang ekstrem,โ lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Zamroni juga menyampaikan harapannya kepada rekan media untuk ikut dalam mengawasi setiap tahapan pemilu ke depannya, bahkan sampai pada penetapan hasil Pemilu.
Ia pun mengusulkan agar di Kabupaten Lingga ada Pemantau Pemilu. Khusunya melalui organisasi media maupun wartawan.
โJadi saya kira sangat bagus, teman-teman media melalui organisasi ikut bersama mengawasi Pemilu sebagai Pemantau Pemilu,โ ujarnya.
โUntuk tingkat kabupaten, bisa daftar ke Bawaslu Kabupaten Lingga. Jika tingkatnya provinsi silahkan ke Bawaslu Provinsi,โ tutupnya sembari membuka kegiatan tersebut.
Di kesempatan itu pula, anggota Bawaslu Lingga, Fidya Asrina, selaku Kordiv Hukum, Pencegahan, Hubungan Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat, menyebutkan kegiatan tersebut diadakan untuk bersama-sama berkomitmen dalam menyampaikan informasi ke masyarakat.
Termasuk edukasi dalam menangkal hoaks dan isu sara pada Pemilu 2024 mendatang, seperti politik identitas.
โKita ketahui, pemilu itu tidak bersifar ekslusif untuk satu ras, suku, dan agama. Tetapi inklusif semua yang memenuhi syarat,โ kata dia.
โMedia memilili peran besar dalam menyampaikan informasi ke masyarakat, misalnya edukasi menjafi pemilih yany baik, bagaimana l menangkal hoaks,โ kata Fidya melanjutkan.
Kegiatan ini lalu menurutnya menjadi sarana berkomitmen bersama menjadikan pemilu yang berintegritas tanpa hoaks dan isu sar. Agar pesta demokrasi tersebut berjalan lancar.
Dalam kegiatan ini menghadirkan praktisi media, Nikolas Panama sebagai narasumber.