Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Kepulauan Riau telah mengeluarkan surat edaran memperbolehkan kabupaten/kota membeli hewan ternak dari luar daerah. Guna memenuhi kebutuhan rutinitas daging segar serta pemenuhan hewan kurban untuk perayaan Idul Adha pada Juli 2022 mendatang.
Ketua Satgas Penanganan PMK Kepri, Adi Prihantara, mengungkapkan kebijakan tersebut diambil untuk mengatasi kekurangan persediaan sapi paska diperketatnya distribusi hewan ternak dari provinsi lain yang terserang wabah PMK.
“Kami sudah terbitkan surat edaran agar mobilitas pengiriman sapi dari daerah/provinsi lain ke Kepri diperbolehkan,” ungkapnya, Rabu (25/5).
Kendati demikian, lanjut Adi, ada sejumlah syarat ketentuan yang perlu dipatuhi untuk memasukkan sapi dari daerah lain ke Kepri. Salah satunya, hewan kurban dari provinsi lain yang masuk ke Kepri wajib terbebas wabah PMK.
“Maka, kami meminta instansi terkait dapat memastikan kesehatan hewan kurban yang masuk ke Kepri,” sebut Adi.
Sekdaprov Kepri itu menambahkan, Provinsi Kepri bukan daerah penghasil sapi atau kambing. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan harian hingga Hari Raya Kurban masih memerlukan pasokan dari daerah lain seperti Lampung, Jambi, dan Palembang. Meski jumlah populasinya cukup banyak, namun hanya tersebar di Kabupaten Natuna dan Anambas saja.
“Sementara kabupaten/kota lainnya, populasi hewan ternak masih cukup minim,” kata Adi.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Kepri, Rika Azmi, mengutarakan dengan dibukanya kiriman sapi dari daerah lain inil, pihaknya juga meminta kabupaten/kota membentuk unit respon cepat guna mengantisipasi wabah PMK.
Menurutnya, secara keselurhan kebutuhan hewan kurban mulai sapi, kambing, dan domba untuk hari raya Idul Adha di Kepri sebanyak 7.465 ekor. Sedangkan sampai saat ini ketersediaan hewan qurban di Kepri sebanyak 5.708 ekor.
Sementara, kebutuhan hewan sapi saja sebanyak 3.850 ekor, dan ketersediaan saat ini sebanyak 3.498 ekor.
“Kebutuhan sapi masih kurang sekitar 400 ekor. Kekurangan ini terutama di Batam dan Karimun, sedangkan Natun, Lingga dan Anambas mencukupi,” demikian Rika.