Menu

Mode Gelap
sosmed-whatsapp-green
Dapatkan informasi GRATIS dari kepripedia di WhatsApp Channel
Follow

Sosial Budaya · 14 Mar 2024 11:33 WIB

Semarak Idul Fitri di Penyengat Tetap Dilaksanakan Tahun Ini


					Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang Teguh Susanto. Foto: Ist/kepripedia.com Perbesar

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang Teguh Susanto. Foto: Ist/kepripedia.com

Pemerintah Kota Tanjungpinang menyadari sepenuhnya bahwa Pulau Penyengat merupakan objek dan destinasi pariwisata andalan Kota Tanjungpinang.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang Teguh Susanto, mengatakan Semarak Idul Fitri yang telah menjadi rutinitas event wisata di Penyengat, dan juga dinilai mampu mendongkrak kunjungan wisatawan, akan tetap dilaksanakan pada tahun 2024.

ADVERTISEMENT

“Saya telah berkoordinasi kepada Penjabat Wali Kota, dan Sekretaris Daerah mengenai pelaksanaan kegiatan Semarak Idul Fitri di Pulau Penyengat. Dan dapat saya sampaikan bahwa kegiatan tersebut masih akan terus berlanjut tahun ini,” jelas Teguh, Rabu (13/3).

Namun dengan didasarkan pada semangat pemberdayaan masyarakat setempat, pada tahun ini anggaran pelaksanaan kegiatan Semarak Idul Fitri pada saat penyusunan anggarannya diarahkan untuk dialihkan ke mata anggaran Kelurahan Penyengat. Tidak lagi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang. Tujuannya, agar kegiatan tersebut sepenuhnya melibatkan organisasi kepemudaan dan masyarakat di Pulau Penyengat.

“Namun diakui ada miskomunikasi yang terjadi, karena kegiatan Semarak Idul Fitri Pulau Penyengat itu menjadi sub kegiatan dalam suatu kegiatan wisata lainnya yang juga dilaksanakan di Penyengat. Tidak hilang atau apalagi sengaja dihilangkan. Saya tidak ingin membicarakan kenapa dan mengapa hal itu terjadi, namun solusi persoalan ini telah diselesaikan di tingkat TAPD. Akan ada penyesuaian kembali, dan Semarak Idul Fitri akan tetap dilaksanakan sebagaimana biasanya,” ungkap Teguh.

Ditambahkannya, Penjabat Wali Kota Tanjungpinang Hasan, S.Sos justru menaruh atensi tinggi terhadap upaya pengembangan sektor pariwisata di Tanjungpinang. Sebab, lanjutnya, anggaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata justru mengalami kenaikan di tengah pengurangan anggaran di beberapa OPD lainnya.

Tahun anggaran 2023, alokasi anggaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sekitar Rp 20 miliar. Namun tahun ini justru dinaikkan menjadi sekitar Rp 23,5 miliar. Ada kenaikan anggaran sekitar 17,5 persen dari tahun sebelumnya.

Kenaikan persentase anggaran tersebut, ditujukan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang diharapkan mampu menggairahkan sektor pariwisata Tanjungpinang.

“Penjabat wali kota justru menaruh atensi terhadap upaya peningkatan sektor kepariwisataan Tanjungpinang. Kita bisa melihat banyak event wisata yang kembali dilaksanakan ada akhir tahun lalu. Dan untuk Semarak Idul Fitri di Penyengat, dapat dipastikan bahwa kegiatan tersebut masih akan terus berjalan tahun ini,” ucap Teguh.

ADVERTISEMENT
Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Khairul S



sosmed-whatsapp-green
Dapatkan informasi GRATIS dari kepripedia di WhatsApp Channel
Follow
whatsapp facebook copas link

Baca Lainnya

Cegah Stunting, PT Timah Edukasi Warga Cupat Soal Pemberian Gizi bagi Anak

3 Desember 2024 - 09:07 WIB

IMG 20241203 WA0003 11zon

Sambut HUT Armada ke-79, Lanal TBK-INTI Kepri Gelar Donor Darah dan Bagikan Sembako

30 November 2024 - 12:37 WIB

IMG 20241130 WA0003 11zon

Proyek Pembangunan Plang Nama Disbudpar Tanjungpinang Dinilai Merusak Citra Cagar Budaya

23 November 2024 - 08:58 WIB

IMG 20241123 WA0056 11zon

Gandeng Perhimpunan INTI dan CISC, Lanal TBK Sosialisasi Pencegahan Kanker Payudara ke Masyarakat

26 Oktober 2024 - 16:34 WIB

IMG 20241026 WA0020 11zon

Hari Santri Nasional 2024, Rizha Hafiz Tekankan Pentingnya Peran Santri di Era Modern

23 Oktober 2024 - 08:38 WIB

IMG 20241023 WA0000 11zon

Songsong Hari Santri, Baznas Kepri Salurkan Dana Zakat ke 500 Penerima Manfaat di Karimun

18 Oktober 2024 - 12:08 WIB

IMG 20241018 WA0034 11zon
Trending di Sosial Budaya