Guna menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan kebutuhan pokok (Bapok) di Tanjungpinang, Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan, meminta agar Dinas Perdagangan dan Perindustrian, dan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Tanjungpinang meningkatkan kegiatan monitoring harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok.
Hasan turut minta jajaran OPD mengecek ketersediaan dan harga di tingkat distributor utama, dan perbandingan harga di distributor lokal hingga ke pengecer.
“Dengan begitu kita mengetahui di tataran mana kenaikan harga terjadi, penyebab, dan langkah strategis apa yang harus dilaksanakan untuk melaksanakan intervensi guna mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok,” kata Hasan, melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, Kamis (7/3).
Instruksi tersebut, sambung Teguh, disampaikan Hasan dalam rapat koordinasi teknis pemenuhan bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024 di ruang rapat Bapelitbang Kota Tanjungpinang, Kamis (7/3) sore.
Selain minta peningkatan kuantitas dan kualitas monitoring harga kebutuhan pokok, ucap Teguh, Hasan juga minta OPD terkait melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan Gerakan Pangan Murah dan Pasar Murah kepada OPD terkait di Pemprov Kepri. Hal itu ditujukan agar pelaksanaan kegiatan sejenis yang juga akan dilaksanakan Pemprov Kepri di Tanjungpinang bisa merata, serta menjangkau wilayah yang lebih luas.
“Sebagai tindak lanjut hasil rapat, pada hari Sabtu (9/3) nanti Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan akan menggelar Gerakan Pangan Murah di halaman kantor Camat Tanjungpinang Kota. Komoditi yang dijual berupa beras, gula pasir, minyak goreng, telur, cabe merah, tepung, dan produk pertanian kelompok tani. Harganya dipastikan jauh di bawah harga pasar,” beber Teguh.
Sementara, berdasarkan monitoring persediaan bahan kebutuhan pokok yang dilaksanakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian, diketahui bahwa persediaan bahan kebutuhan pokok di Tanjungpinang dinyatakan masih mencukupi tingkat kebutuhan masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Riany mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok lebih disebabkan pada pergeseran panen, dan tertahannya persediaan beras di gudang.
Hal itu juga didukung oleh pernyataan perwakilan Bulog Sub Divre Tanjungpinang, Arif. Menurut Arif, per tanggal 7 Maret 2024 saat ini terdapat 600 ton cadangan beras pemerintah dan beras medium yang akan segera didistribusikan kepada masyarakat penerima manfaat.
Jumlah tersebut masih akan ditambah dengan pasokan sebanyak 2.000 ton yang sedang dalam perjalanan menuju ke gudang Bulog Tanjungpinang.
“Bulog juga masih memiliki 21 ton beras premium, 118 ton gula pasir 15.000 liter minyak goreng, dan persediaan daging beku sebanyak 4 ton. Ini adalah komoditi komersil Bulog, yang harganya dapat disesuaikan dengan harga pasar. Bulog juga memiliki kesempatan untuk ikut melakukan intervensi harga bahan kebutuhan pokok tertentu. Masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan, karena Pemko menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga,” ungkap Teguh.