Menu

Mode Gelap

Warta · 17 Mar 2022 17:41 WIB

Wabup Lingga: Kritik itu Suplemen Sindiran itu Vitamin


					Neko Wesha Pawelloy. Foto: Ist/kepripedia.com Perbesar

Neko Wesha Pawelloy. Foto: Ist/kepripedia.com

Menanggapi kritikan dan sindiran yang disampaikan melalui media sosial maupun langsung kepada dirinya dan kepada pemerintahan saat ini, Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy mengatakan bahwa kedua hal tersebut dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan dan seperti vitamin dan suplemen dalam tubuh kita agar tetap sehat dan Istiqomah.

“Alhamdulillah ketika ada yang menyindir atau mengkritik itu bagi saya sebagai vitamin dan suplemen dalam diri saya pribadi, artinya bersyukur kita masih ada yang mengingatkan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dirinya mengaku saat ini hanya terfokus bagaimana bekerja maksimal selama menjabat sebagai Wakil Bupati dan mendampingi Bupati Lingga hingga selesai masa jabatan, yang tinggal beberapa tahun lagi.

Sosok politisi muda ini hanya berharap kepada masyarakat agar menyampaikan kritik atau sindiran kepada pemerintah atau kepada siapapun itu baik sesama masyarakat atau individu lain, agar disampaikan dengan bahasa yang santun sehingga tidak merugikan masyarakat itu sendiri karena saat ini moment-moment seperti itu sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk kejahatan dan berdampak kepada pidana.

“Kita tunjukan jatidiri kita sebagai orang melayu, yang santun berbudaya sehingge orang-orang diluar sana senang dengan kampung kita ini, dan itu tentu akan mendatangkan rezeki juga bagi masyarakat kita,” ujarnya.

Menurutnya jika terlalu sering memberikan kesan negatif kepada daerah, hal itu justru yang rugi bukan hanya kepala daerah atau wakil kepala daerah, tapi hal itu bisa berdampak bagi seluruh masyarakat Kabupaten Lingga dan Kabupaten Lingga itu sendiri. Apalagi di era teknologi media sosial yang saat ini dapat diakses dengan mudah ke seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

“Coba kita bayangkan ada anak kita yang sekolah di luar negeri anak Lingga  atau Dabo, kawan-kawannya update media sosial melihat kampungnya selalu diisukan negatif, tentu yang berdampak anak-anak itu juga, nah disinilah pentingnya kita menyampaikan dengan santun,” ujarnya.

Bahkan dirinya mengaku sudah pernah mewadahi masyarakat untuk memberikan kritik yang paling keras kepada dirinya, melalui pantun sebagai salah satu ciri khas orang melayu.

“Kemarin yang menang pantun itu, yang paling sakit-sakit bahasanya kita menangkan ada yang kalah itu karena objeknya kurang jelas orang yang menyampaikan dan busana yang digunakan itu saja, bukan karena kritiknya,” ujarnya sembari tersenyum.

ADVERTISEMENT
Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Redaksi



whatsapp facebook copas link

ADVERTISEMENT
advertisement BP 2
Baca Lainnya

Pangdam I BB Resmikan Lapangan Tembak Kodim 0317/TBK: Bisa untuk Latihan Atlet

2 Juni 2023 - 07:29 WIB

IMG 20230601 WA0076

Polsek Daik Lingga Imbau Nelayan Waspadai Potensi Cuaca Buruk Saat Melaut

1 Juni 2023 - 22:16 WIB

Personel Polsek Daik menyampaikan imbauan waspada ke pelaut

Peringatan Hari Lahir Pancasila, Gubernur Serukan Aktualisasi Nilai Pancasila

1 Juni 2023 - 21:57 WIB

Upacara peringatan hari lahir pancasila

Pansus DPRD Batam Bahas Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah

1 Juni 2023 - 21:32 WIB

IMG 20230601 WA0009

Bea Cukai Kepri Amankan 6.828 Botol Mikol Ilegal Senilai Rp 4,5 Miliar

1 Juni 2023 - 10:47 WIB

IMG 20230601 094506 11zon 1

HNSI Karimun Minta Kebijakan Ekspor Pasir Laut Kaji Alih Teknologi Nelayan

1 Juni 2023 - 07:10 WIB

IMG 20230530 115237 11zon
Trending di Warta