Puluhan warga belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Melati Kabupaten Karimun mendapatkan pembekalan mengenai proses pengolahan sampah, Sabtu (25/11).
Mereka terlihat melakukan simulasi pengolahan mulai dari memilah jenis sampah organik dan anorganik hingga menyiapkan wadah pengelolaan yang baik dan tepat.
Sekretaris PKBM Melati Karimun, Bobby Hartanto, mengatakan studi pengolahan sampah tersebut untuk mengajarkan para warga belajar agar memanfaatkan limbah-limbah sampah yang ada di sekitar.
โApakah dijadikan pupuk kompos atau daur ulang jenis sampah lain, sehingga bisa memiliki nilai ekonomis,โ ujar Bobby.
Baca Juga
Praktik belajar tersebut, kata dia, juga menghadirkan narasumber dari unsur Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memberikan pelatihan kepada seluruh warga belajar PKBM Melati baik yang tengah mengikuti paket A, B dan C.
โDari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan pengetahuan mengenai pengolahan sampai yang baik dan benar sehingga bisa bermanfaat,โ ungkapnya.
Pemateri dari DLH Karimun, Saprianto, menargetkan pelatihan teknik dan cara pengelolaan sampah tersebut dapat diimplementasikan oleh warga belajar, mulai dari skala kecil, seperti di lingkungan rumah masing-masing.
โApalagi sampah ini punyai nilai ekonomis, terutama apabila kita bisa kelola sampah itu mulai dari hulu-nya,โ jelasnya.
Untuk jenis sampah anorganik, dapat dikumpulkan di bank sampah terdekat dan ditukar dengan besaran harga yang bisa diperoleh jika dipahami dengan baik.
โDi situ ada botol air mineral, kardus, buku tidak pakai. Selama ini banyak masyarakat yang belum paham bahwa itu punya nilai ekonomis,โ kata Kabid Pengelolaan Sampah DLH Karimun itu.
Sedangkan, untuk jenis sampah organik, dapat diproses menjadi pupuk kompos yang juga punyai nilai ekonomis. Misalnya saja hasil pengelolaan dapat di pasarkan hingga ke toko-toko pertanian.
โHarga per kilogramnya Rp 12 ribu. Bisa juga untuk mengecilkan pengeluaran membeli pupuk, maka hasil pengelolaan sampah ini juga digunakan. Artinya bisa menghemat uang,โ tutupnya.
ย