Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Bisri, menyampaikan hingga saat ini penularan penyakit campak di wilayahnya masih tergolong minim.
โBerdasarkan laporan yang kita terima hanya ada 2 kasus. Itu pun 2 November 2022 lalu ditangani di RSUP (RAT), rujukan dari Anambas,โ ujarnya kepada kepripedia, Jumat (20/1).
Menurutnya, meski 12 provinsi sudah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) campak di daerahnya. Namun, untuk wilayah Kepri masib cukup aman.
Namun demikian, lanjut Bisri, pihaknya tetap siap memberikan layanan dalam penanganan penyakit campak.
Baca Juga
โKarena, yang terpenting dari penyakit campak ini butuh penanganan yang segera agar tidak menular,โ sebut Bisri.
Oleh karena itu, Bisri mengimbau, masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan sadar untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila timbul gejala campak.
Terutama, para orang tua agar lebih waspada, karena penyakit campak bisa menyerang siapa pun termasuk usia bayi dan balita.
โApabila ada gejala ruam dan demam, sebaiknya periksakan ke dokter. Sehingga, bisa cepat ditangani,โ imbaunya.
Sementara itu, Kemenkes RI telah menerima laporan dari 31 provinsi se-Indonesia mengenai lonjakan kasus, hingga 3.341 kasus campak sepanjang 2022.
Dari seluruh daerah yang melaporkan, 12 provinsi diantaranya telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) campak. Diantaranya, Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, NTT, dan Papua.