Kompetisi Innovillage diikuti sebanyak 1.442 mahasiswa dari 120 perguruan tinggi yang tersebar di 25 provinsi seluruh Indonesia dengan 363 proposal social project.
Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi, menuturkan proses
implementasi social project pada tahap 150 besar dilaksanakan selama 7 minggu oleh para peserta mahasiswa dengan terjun langsung ke tengah masyarakat untuk mengaplikasikan inovasi yang dirancang.
“Selama proses implementasi berjalan, setiap minggunya para peserta mendapatkan virtual mentoring dari ahli sehingga kemampuan peserta semakin berkembang dalam meningkatkan kualitas inovasi social project yang akan dihasilkan,” ujarnya, Sabtu (7/1).
Baca Juga
Lebih lanjut, para semifinalis TOP 25 turut mendapatkan pelatihan dan pembinaan pada sesi bootcamp sebagai persiapan menghadapi babak final online pitching yang melibatkan juri dari sektor pendidikan dan para praktisi professional.
Beberapa pendekatan yang dilakukan dalam online pitching terdiri dari solusi yang diajukan menjawab keresahan atau pain point masyarakat, project yang sudah diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tingkat kebermanfaatan baik kualitatif maupun kuantitatif, kebaruan inovasi yang diajukan, serta adanya kolaborasi dengan komunitas maupun pemerintah lokal.
Penilaian yang dilakukan para juri terhadap inovasi ini telah melalui tahapan seleksi yang ketat serta pengukuran objektif terhadap kebermanfaatan dan dampak yang dihasilkan bagi masyarakat.
” Kami yakin banyak inovasi yang bisa dihasilkan dari para talenta digitital muda untuk memberikan solusi dan kebermanfaatan yang positif bagi masyarakat,” ungkap Afriwandi.
Ia menambahkan, menutup tahun 2022 dengan puncak acara, seluruh pemenang kompetisi Innovillage akan memperoleh dana pendidikan dan pengembangan sosial projek sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap keberlanjutan projek yang dijalankan agar dapat memberi dampak sosial kepada masyarakat.
Melalui total pendanaan sebesar 2,25 miliar, diharapkan mahasiswa dapat terus menghasilkan inovasi yang aplikatif serta berorientasi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals poin ke-11 terkait pemukiman yang berkelanutan sehingga dapat membawa banyak dampak untuk masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.