Angpau salah satu ciri khas yang selalu hadir saat perayaan Imlek. Amplop yang berisi uang dan identik dengan warna merah ini biasanya dibagikan untuk anak-anak hingga kalangan pemuda.
Saat perayaan Tahun Baru Imlek, Angpau dibagikan dalam rangka untuk memperoleh kebaikan dan berkah untuk penerima.
โAngpau ini bermakna membawa keberuntungan serta menyenangkan anak-anak,โ ungkap salah satu tokoh Tionghoa Batam, Ependi Tan kepada kepripedia, Kamis (19/1).
Angpau juga disebut secara harfiah berarti uang penangkal umur. Biasanya diberi ke anak-anak pada malam tahun baru Imlek.
Baca Juga
Dengan demikian, dipercaya dapat mengusir roh jahat, menangkal kemalangan, serta memberkati kedamaian. Uang Tahun Baru atau Angpau diperkirakan paling awal muncul di Dinasti Han.
Uang yang digunakan bukan uang yang beredar di pasar, tetapi semacam koin berbentuk bulat yang digunakan sebagai
penolak bala.
โMasyarakat Tionghoa kuno mempercayai ada monster kecil yang disebut sui yang lafalannya sama dengan sui yang bermakna tahun atau umur. Monster ini muncul setiap malam tahun baru untuk mencelakai anak yang sedang tidur,โ ujar Ependi.
โUntuk mengusir monster ini, orang tua akan membungkus delapan koin tembaga dengan kertas merah dan meletakkannya di dekat bantal anak untuk membantu anak menakuti monster itu,โ tambah dia.
Angpau dulu tidak berbentuk seperti sekarang, yang berupa amplop merah. Di zaman dulu, uang koin diikat dengan tali berwarna-warni dan bentuknya mirip naga.
Uang Tahun Baru Imlek itu dapat diberikan setelah anak-anak memberikan ucapan selamat Tahun Baru, atau dapat secara diam-diam yang ditempatkan di bawah bantal anak ketika anak tertidur di Malam Tahun Baru.
Setelah Republik Tiongkok berdiri, barulah muncul uang tahun baru dibungkus dengan kertas merah, dan terus berkembang hingga seperti sekarang, amplop merah atau angpau dengan berbagai bentuk
dan desain.
Dikutip dari kumparan di negeri asalnya, angpao dikenal sebagai โhong baoโ atau โlai seeโ dalam bahasa Kanton yang berarti saku merah, paket merah, atau amplop merah.
Sejarah pemberian angpau ini ternyata sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, sudah ribuan tahun yang lalu di China. Tradisi memberikan angpau ini sendiri diperkirakan sudah ada sejak 221-206 Sebelum Masehi (SM) era Dinasti Qin.
Saat itu, orang tua di China memberikan anaknya 100 koin menggunakan pouch atau sebuah kantong yang berwarna merah atau yang disebut โya sui qianโ atau โuang untuk mengusir roh jahatโ.
Dalam kepercayaan mereka, pemberian uang koin tersebut dapat melindungi sang anak dari penyakit dan diberikan umur yang panjang.
Sejak saat itulah, angpao mulai dikenal sebagai yasui qian dengan karakteristik khasnya, berkelir merah dengan tulisan berwarna emas.
Sesuai dengan tradisi China, warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan, energi baik, kesuburan, dan membawa pencerahan. Warna merah pada angpao juga diyakini dapat memberikan perlindungan dari kejahatan.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa menerima angpao berarti menerima berkat serta doa untuk menjalani tahun yang baru dengan aman, bahagia, damai, dan penuh keberuntungan. Angpao juga secara simbolik menjadi tanda untuk menolak bala.