Festival Kuliner Nusantara yang digelar di pelataran Gedung Gonggong, Taman Laman Boenda Tepi Laut, Tanjungpinang, resmi berakhir dan ditutup Minggu (27/3) malam.
Menariknya, meski digelar hanya 2 hari, peredaran uang dalam pagelaran ini mencapai Rp 50 juta.
Hal ini diungkapkan oleh Jabatan Fungsional Pamong Budaya Ahli Madya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Safaruddin dalam laporannya saat penutupan acara.
Dijelaskannya, setiap pengunjung yang berbelanja wajib menukarkan uang dengan alat transaksi berupa uang keton. Dari sana diketahui peredaran uang yang terjadi.
“Setelah ditukarkan oleh para pemilik gerai-gerai yang ada, maka dalam dua hari (26-27 Maret) ini tercatat sekitar Rp 50 juta,” ungkapnya, dikutip dari MC Kota Tanjungpinang, Senin (28/3).
Dengan nilai segitu, lanjutnya, tentunya cukup besar bagi pelaku usaha yang membidangi usaha mikro kecil menengah.
“Sehingga diharapkan bisa membangkitkan pelaku usaha yang dalam 2 tahun belakangan ini terpuruk karena COVID-19,” harapnya.
Safaruddin menyampaikan, ada berbagai lomba ragam menu khas nusantara ditampilkan seperti, menu khas masakan Melayu, Jawa, Sulawesi, dan lainnya.
Selain itu, ada lomba meracik asam pedas ikan sembilang khas Melayu, lomba memasak kuliner kreasi nusantara oleh pelajar dan mahasiswa, performance beberapa paguyuban dan pengiat seni, lomba fotografi, hingga penilaian stan bazar terbaik.
Di malam penutupan ini, diketahui pemenang juara I lomba stan bazar, diraih Paguyuban Pasundan, juara II diraih Stan Melayu Lingga, dan juara III diraih Stan PKK Kota Tanjungpinang.
Selanjutnya panitia juga mengumumkan pemenang lomba meracik asam pedas ikan sembilang khas Melayu memasak kreasi, lomba memasak kuliner kreasi nusantara, dan fotografi.
Gubernur Kepri diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Budiharto, yang menutup acara ini mengapresiasi pemko Tanjungpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang sudah menggelar event ini secara lancar.
Menurutnya, kegiatan festival ini salah satu ajang untuk membangkitkan perekonomian di Provinsi Kepri terutama di Kota Tanjungpinang.
Mengingat salah satu misi yang diusung pemprov Kepri yaitu percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi maritim berwawasan lingkungan.
“Dan keunggulan wilayah dalam hal untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. Semoga dari kegiatan ini bisa membangkitkan ekonomi pelaku usaha yang ikut berpartisipasi. Dan taget kunjungan 2.000 wisnus dan 20 wisman tercapai,” ucapnya.