Masalah hukum tak menyurutkan para penghuni Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II Batam berhenti untuk berkarya. Di balik jeruji besi dan dinginnya tembok penjara, mereka menghabiskan waktu saban hari untuk memperdayakan diri dengan berbagai hal positif.ย
Misalnya, Mereka dilatih oleh petugas untuk mengolahย aneka kerajinan, seperti keset kaki, tanjak, tas jali plastik dan berbagai macam olahan kue.ย
Terbukti hasil kreatifitas mereka dipasarkan ke luar Lapas dan media sosial hingga di event โLapertam Pestaporaโ di depan Lapas Perempuan, Sukajadi, Batam, Kamis (23/2) hingga Sabtu (25/2).ย
Kalapas Perempuan Kelas IIB Batam, Nebi Viarleni mengatakan, kegiatan ini mengandeng para UMKM Batam sebagai salah satu upaya menggerakkan ekonomi serta memperkenalkan Lapas perempuan.ย
Baca Juga
โDengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Serta memperkenalkan Lapas itu berdekatan dengan masyarakat tidak ada yang berbeda,โ ujar Nebi kepada kepripedia.ย
Menurut dia, produk yang dipasarkan bukan hanya dari Lapas perempuan saja. Namun, juga dari Lapas Barelang serta Lapas Anak dan Rutan Batam yang telah disediakan stand
-standnya.
Tidak hanya itu, 26 stand bazar dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Batam juga ada. Serta 4 layanan publik yakni Imigrasi, BNN, Bank bjb serta kesehatan.ย
โMasing-masing kita sediakan stand untuk memasarkan hasil produk warga binaan ke masyarakat,โ ujarnya.ย
Nebi berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kolaborasi bersama stakeholder. Tujuannya ketika warga binaan selesai menjalani masa hukuman dapat berbuat hal positif di tengah masyarakat.ย
Selain itu, dengan keterampilan yang sudah diajarkan, warga binaan memilki bekal untuk kembali bermasyarakat dan diterima oleh masyarakat, sehingga mereka tidak kembali lagi ke dalam lapas dengan kasus pidana yang baru.
โLapas perempuan ini memperdayakan warga binaan menghasilkan hal positif dan kreatif. Jadi setelah keluar warga binaan dapat berkiprah menciptakan lapangan kerja untuk kebutuhan ekonomi,โ kata dia