Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau Kepri terus mendorong sektor pelaku usaha mikro kecil menengah (UMK) untuk bangkit pasca pandemi COVID-19.
Salah satunya dengan menggelar pelatihan pencatatan keuangan mengunakan aplikasi sistem Siapik. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Harris Batam Center, Senin (17/10).
Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah BI Kepri, Miftahui Choiri, mengatakan sektor UMKM memiliki peran strategis di Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 57 persen.
“UMKM menyerap sampai sampai dengan 97 persen tenaga kerja dan menyumbang 16 persen dari ekspor non migas,” ujarnya pada Selasa (18/10).
Karena itu, BI terus terlibat untuk dorong sektor UMKM bangkit. Salah satunya melalui gerakan nasional bangga buatan Indonesia.
“Sebagai anak bangsa kita perlu dukung produk UMKM yang tak kalah mutunya dari yang lain,” ujarnya.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil survei BI tahun 2022 sektor UMKM di Indonesia yang dapat mengakses pembiayaan kredit dari lembaga formal sebanyak 30 persen.
Kemudian dari pembiayaan kredit dari lembaga Fintech atau lembaga keuangan non-formal hanya 6,1 persen. Salah satu dokumen formal yang dimaksud adalah catatan keuangan yang meliputi catatan aset hingga transaksi.
“Inilah yang menjadi salah satu alasan penting mengapa para pelaku UMKM harus memiliki pencatatan keuangan yang baik. Untuk mendapatkan kredit maupun pembiayaan adalah tujuan besarnya. Yang paling utama adalah sebagai alat untuk melalukan evaluasi kondisi keuangan saat ini dan menyusun tujuan keuangan beserta strategi dan rencana untuk mencapainya,” imbuhnya.
Dijelaskannya, untuk keberlangsungan UMKM, pencatatan keuangan sangat penting. Selain dibutuhkan sebagai dokumen untuk mengajukan pembiayaan di lembaga keuangan, catatan keuangan juga dibutuhkan untuk mengevaluasi kondisi keuangan.
“Salah satu alasan BI menggelar pelatihan pembukuan usaha adalah, melihat masih banyak UMKM yang belum menjalankan pencatatan keuangannya secara rinci, BI Kepri pun menyiapkan Aplikasi SiApik bagi UMKM di Wilayah Provinsi Kepri,” jelas dia.
Dalam pelatihan ini, ratusan pelaku UMKM di wilayah Kepri, dari beragam bentuk dan jenis usaha ikut ambil bagian. Dimana materinya diisi oleh pembicara Dosen sekaligus Financial Planner asal Malang, Jawa Timur, Dr. Dwi Wulandari.