Transaksi Gunakan QRIS di Indonesia dan Malaysia Semakin Mudah
Bank Indonesia perwakilan Kepulauan Riau menyebutkan transaksi mengunakan QRIS Cross Border mempermudah setiap wisawatan. Hal ini diperkuat karena telah terhubung langsung ke empat negara ASEAN.
Adapun empat negara tersebut Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
“Ini guna mewujudkan dan mendukung sistem pembayaran lebih cepat mulai tahun dan transparan serta inklusif,” ungkap Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kepri, Miftachul Choiri didampingi Taufik Ariesta Ardhiawan Kepala Tim Implementasi Kebijakan SP dan Pengawasan SP PUR pada awak media pada Senin (13/6).
QRIS antarnegara adalah sistem pembayaran lintas negara (cross-border payment) berbasis kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara.
Dengan QRIS antarnegara, transaksi antarnegara tidak perlu lagi mengkonversi atau menukarkan mata uang lagi saat berbelanja di negara yang dikunjunginya, cukup dengan memindai kode QR.
Jadi, pembayaran atas transaksi yang dilakukan wisatawan asing di Indonesia dapat dilakukan dengan memindai QRIS merchant Indonesia dengan menggunakan aplikasi pembayaran negaranya.
“Sebaliknya, pembayaran atas transaksi wisatawan Indonesia dapat dilakukan dengan memindai QR standard negara yang dikunjunginya dengan menggunakan aplikasi pembayaran Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Taufik Ariesta Ardhiawan, meyebut transaksi mengunakan QRIS lebih aman. Sejauh ini tidak ada memperoleh transaksi yang mencurigakan.
“Ada step by step secara bertahap untuk memastikan usaha. Ini benar gak, kalau tak yakin jangan dikonfirmasi milik marchante. Sebaliknya tentu marchante akan mendeteksi terlebih dahulu,” kata dia.
Ia menjelaskan, pengunaan transaksi QRIS pada 2022 mencapai Rp 670 Miliar (Januari-Desember). Sementara hingga April 2023, tercatat mencapai Rp 679,94 miliar atau naik 114,77 persen secara year to date.
“Untuk volume transaksinya juga mengalami peningkatan. Dimana pada 2022 diketahuinya volumenya mencapai 5,8 Juta transaksi, sementara hingga April 2023 diketahui mencapai 4,57 juta,” katanya.
Sedangkan penggunaan baru terdapat penambahan 15.202 pengguna baru dengan posisi 317.608 dan akumulasi Jan – April: 54.428. Volume transaksi ini mengalami peningkatan 192.568.405.406 atau tumbuh sebesar 392,73% yoy.
Penambahan dari bulan sebelumnya: 26.318.214.963 atau 15,83% mtm
Akumulasi Jan-Apr: 679.935.716.847
Sebaliknya penyedia barang dan jasa (merchant) dengan total 448.833 merchant Per kabupaten: Terakhir masih Maret proporsi: UMI 56%; UMK 29%; UME 12,2%; UBE 2,5% dan BLU 0,2%.