Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar bhakti sosial berupa penyuluhan kesehatan pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Rutan di 32 Provinsi Indonesia. Salah satunya termasuk yang digelar di Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (5/2).
Penyuluhan kesehatan ini berkolaborasi dengan Keluarga Alumni Gajah Mada (Kagama) FK KMK UGM, Kemenkumham RI, Asosiasi RS TNI/POLRI, BKKBN, YHKI, dan Koseindo.
Adapun materi penyuluhan yang diberikan di antaranya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kesehatan Reproduksi oleh dr. Andi Marlina, dan Psikologi Keluarga oleh psikolog Novita Jalal. Materi tersebut tersaji atas fasilitasi BKKBN dan Kagama yang disambut antusias oleh warga binaan.
Dalam sambutannya kepala BKKBN, dr Hasto Wardoyo, mengatakan bakti sosial ini memang difokuskan di Lapas dan Rutan, untuk menjalankan aturan pemerintah yakni penyetaraan pelayanan.
Baca Juga
“Saudara-saudara kita yang ada di Lapas maupun di Rutan, merupakan warga Indonesia yang berhak mendapatkan pelayanan dari pemerintah, terlebih bidang kesehatan. Jadi warga binaan juga harus sehat,” kata Hasto, Sabtu (5/2).
Menurutnya pemeriksaan kesehatan juga bersampenaan dengan pandemi COVID-19 yang terjadi selama ini. Di samping itu, pemeriksaan kesehatan tersebut juga disejalankan dengan program pemerintah dalam mengentaskan stunting di Indonesia.
“Jadi khusus Lapas Perempuan, kita bukan hanya melaksanakan pengobatan gratis, tetapi kita juga laksanakan pemeriksaan penyakit ganas. Hal ini untuk masa depan keluarga yang bersangkutan,” lanjut Hasto.
Dijelaskannya, untuk para warga binaan setelah selesai menjalani masa tahanan mereka tentu akan kembali kepada masyarakat dan melanjutkan kehidupan sosial lain. Sehingga mereka juga perlu mendapatkan pemahaman terkait kesehatan ini.
“Jadi mereka perlu diberikan pemahaman mengenai kesehatan, terlebih dalam pengentasan stunting,”kata Hasto.
Terpisah, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Humala Lubis, menyebut untuk kegiatan di Kepri dipusatkan di Lapas Kelas IIA Batam dan Lapas Perempuan dan Anak yang ada di Baloi, Suka Jadi Kota Batam.
“Kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan warga binaan,” ucap dia.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya selama ini telah gencar turun ke masyarakat untuk memberikan penyuluhan agar pasangan baru dapat memastikan kesehatan agar keturunan yang dihasilkan bebas dari stunting.
“Kita bersyukur lewat acara yang dilaksanakan bisa memberikan pengobatan gratis dan juga penyuluhan terhadap warga binaan,” kata dia.
Alasan memilih Lapas dan Rutan untuk program tersebut, menurutnya sudah dua tahun ini mereka warga binaan tidak mendapat sosialisasi karena pandemi COVID-19. Ini dalam rangka untuk memutus mata penyebaran virus corona.
Di kesempatan itu pula, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kepulauan Riau, Dwi Nastiti, mengaku bersyukur atas perhatian banyak terhadap warga binaan.
“Kita sangat bersyukur dan senang atas perhatian dari BKKBN terhadap warga binaan di Lapas maupun Rutan,” kata Dwi.
Dalam kegiatan ini, menurutnya, dapat menjadi bekal ilmu kesehatan bagi warga binaan disaat selesai menjalani masa hukuman.
“Nah jika mereka bebas nanti dan kembali ke masyarakat bisa dikembangkan. Ini program sangat bermanfaat yang dilakukan BKKBN,” tutup dia.