Pemerintah Daerah Karimun berupaya meningkatkan performanya agar dapat menarik minat investasi dengan penyediaan infrastruktur yang semakin memadai.
Bupati Karimun, Aunur Rafiq, mengatakan faktanya investasi di Karimun hingga saat ini berjalan dengan baik dan harus terus didukung oleh penyediaan infrastruktur yang baik.
“Kita ingin jadikan Karimun kota layak dikunjungi dan kota layak untuk berinvestasi,” ujar Aunur Rafiq, Selasa (8/8).
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah fokus pada pengembangan infrastuktur, salah satunya adalah bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun.
Ia meyakini bahwa keberadaan bandara RHA Karimun akan berdampak signifikan terhadap laju ekonomi di Karimun.
“Salah satu infrastruktur yang baik adalah transportasi udara. Makanya kita sedang berjuang agar bandara kita itu dapat diselesaikan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Rafiq, dengan agenda kunjungan GTRA Summit 2023 yang akan dihadiri Presiden pada akhir bulan Agustus mendatang, dapat membawa harapan baru terhadap pengembangan infrastruktur di Karimun.
“Presiden dapat melihat bahwa Karimun adalah daerah terluar, terdepan, dan daerah perbatasan yang juga bisa menyumbang bagi devisa negara, yaitu dengan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Dengan begitu, Pemerintah Pusat harus dapat mendukung perluasan wilayah Free Trade Zone (FTZ) atau kawasan bebas dan membangun infrastruktur agar menarik investasi.
“Kondisi investasi di Karimun tetap memerlukan bantuan Pemerintah Pusat,” terangnya.
“Oktober kita bersama BP Kawasan ada pertemuan di Medan dalam rangka promosi daerah. Termasuk kita mengajak pengusaha Karimun yang besar di Batam untuk berinvestasi di tempat kita,” tutupnya.