Siang itu, Mely menerima kabar bahwa ada lowongan pekerjaan Job Fair dibuka sejak 10-12 Agustus di Universitas Putera Batam, Batu Aji, Batam. Sejuta harapan dirasakan Mely untuk merubah nasib.
Wanita muda itu tampak tak sabar ingin cepat memasukkan lamaran kerja ke loket meja Job Fair PT Pegatron Batam. Sebab sudah puluhan lamaran kerja dimasukkan ke perusahaan namun belum ada pemanggilan.
“Udah puluhan dimasukkan lamaran kerja baik melalui pos dan email hingga Job Fair ini,” cerita Mely.
Wanita 20-an ini mengatakan jika diterima kerja di perusahaan mana pun. Bagi Mely hasilnya untuk membantu beban orang tua serta adiknya yang masih kecil.
Baca Juga
“Kemarin itu orang tua juga bantu masukan lamaran kerja. Kalau usaha sudah ya,” ujarnya.
Ia bercerita, sulitnya mendapatkan suatu pekerjaan di Batam jika tidak ada yang kenal sama orang ‘dalam’. Maksudnya orang dalam adalah yang mempunyai jejaring di perusahaan industri tersebut.
“Jika tidak kenal orang dalam lamaran kita yang masuk, lama dipanggil,” ucap dia.
Namun demikian, ia mengatakan tinggal di rumah orang tuanya yang sudah beberapa bulan ini tidak ada pemasukan dan segala kebutuhan masih bergantung. Ia hanya bisa bersabar, tidak ada pilihan lain.
Kemarin sempat ada tawaran dari teman kerja di Jakarta. Namun, ia memilih untuk tetap bertahan di Batam. Pikirannya sempat bercabang kala itu.
“Kalau dapat di Batam saja karena orang tua di sini biar dekat,” harap warga Sagulung itu.
Kini ia hanya bisa menunggu, berharap ada panggilan kerja dari banyaknya lamaran yang telah dikirimnya.
