Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Golkar Dapil Kepulauan Riau (Kepri), Cen Sui Lan, mengucurkan dana aspirasinya berkisar Rp 400 juta yang dialokasikan untuk pembangunan desa wisata di Desa Tanjung Setelung, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri.
Anggaran tersebut termasuk alokasi untuk pembangunan kolam renang yang akan menjadi sarana pendukung pengembangan desa wisata Desa Tanjung Setelung.
“Ekonomi masyarakat Serasan harus bangkit. Karena sebelumnya, Serasan menjadi perhatian pemerintah akibat musibah tanah longsor yang menimbulkan banyak korban jiwa, beberapa bulan lalu,” kata Cen beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa Desa Tanjung Setelung memiliki potensi wisata yang bagus. Dengan perkembangan pariwisata yang maju, akan banyak orang yang berkunjung. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, termasuk di Kecamatan Serasan.
Baca Juga
Anggaran sebesar Rp 400 juta untuk pembangunan desa wisata di Desa Tanjung Setelung direalisasikan melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT).
“Dana sebesar Rp 400 juta tersebut dialokasikan untuk pembangunan desa wisata di Desa Tanjung Setelung. Sarana kolam renang juga termasuk dalam rencana pembangunan tersebut,” ucap dia.
Cen menjelaskan bahwa pengajuan anggaran untuk pembangunan desa wisata di Desa Tanjung Setelung awalnya diajukan oleh Hadi Candra, Anggota DPRD Provinsi Kepri. Hadi Candra merupakan koordinator program-program Cen Sui Lan untuk wilayah Natuna.
“Pak Hadi Candra mengajukan Desa Tanjung Setelung untuk mendapatkan dana alokasi pengembangan desa wisata kepada saya. Saya menyetujui dan memutuskan Desa Tanjung Setelung sebagai penerima dana untuk pembangunan desa wisata,” jelasnya.
Cen meyakini bahwa jika sarana pendukung dan desa wisata di Desa Tanjung Setelung siap, hal ini akan memberikan manfaat ganda terhadap perekonomian warga. Manfaat tersebut dapat dilihat melalui usaha kuliner, hotel, dan sektor lainnya.
Cen Sui Lan mengutip pengembangan sektor pariwisata di daerah lain di Kepri yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Contohnya adalah Kota Tanjungpinang, di mana penataan Kota Lama di Jalan Merdeka menjadi pusat kota sejarah atau heritage city telah menghidupkan kembali perekonomian masyarakat.
