Sebagai bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Regina Maria Wiwieng Handyaningsih melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Awal Bros Batam pada Senin (28/4).
Kegiatan Kunjungan Pengawasan Lapangan (KPL) yang didampingi oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Batam, Harry Nurdiansyah tersebut bertujuan untuk memastikan mutu layanan yang diberikan kepada peserta JKN serta pengendalian kecurangan yang dilakukan oleh RS Awal Bros Batam.
Wiwieng mengatakan bahwa sudah seharusnya Dewan Pengawas memperhatikan dan mengawasi jalannya program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Begitu juga dengan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya, harus menjaga amanah untuk kesehatan masyarakat.
”Memang tugas Dewas untuk mengawasi pengelolaan JKN baik oleh BPJS Kesehatan maupun Fasilitas Kesehatan sebab uang yang dibayarkan ke Faskes merupakan keuangan negara,” kata Wiwieng.
Baca Juga
Menurutnya, dalam rangka menjamin keberlanjutan program JKN seluruh pihak harus memberikan pelayanan yang bermutu namun tetap dibarengi dengan program pencegahan kecurangan yang tepat dan akurat.
”Dari paparan yang disampaikan oleh RS Awal Bros, saya yakin pengelolaan JKN yang dilakukan sudah sangat baik. Kualitas layanan yang diberikan, tidak adanya klaim yang dispute selama 3 tahun terakhir, serta koder dan verifikator yang sangat bagus,” kata Wiwieng.
Direktur RS Awal Bros Batam, dr. Widya Putri, MARS dalam paparannya menjelaskan bahwa pihaknya sudah melayani peserta JKN sejak 2014 sebagai bentuk dukungan program pemerintah. Termasuk dalam mengimplementasikan 6 Janji Layanan sebagai komitmen dalam melayani peserta JKN.
”Dalam rentang waktu tersebut, kami melakukan perbaikan untuk memberikan peningkatan kualitas dan upgrade fasilitas dengan harapan tidak ada peserta yang merasa di diskriminasi,” kata Widya.
Di bidang pelayanan, Widya mengaku pihaknya terus meningkatkan layanan di bidang medis sesuai kebutuhan berdasarkan 10 penyakit terbanyak. Termasuk melengkapi sub spesialis dengan harapan tidak lagi merujuk pasien.
”Kami berupaya melengkapi sub spesialis agar tidak lagi merujuk pasien ke luar negeri maupun ke Jakarta, cukup di Kepri saja,” kata Widya.
Dalam hal komitmen pencegahan fraud, Widya menjelaskan bahwa pihaknya rutin melakukan audit internal, menggunakan Hospital Information System (HIS) untuk mencegah fraud dari transaksi manual, melakukan kegiatan mutu profesi rutin, serta penyediaan media untuk penerimaan keluhan dan komplain eksternal.