Sejumlah warga RT 02 RW 01 perumahan Citra Batam meminta agar dokumen analisa dampak lingkungan hidup (Amdal) Pollux Habibie dikaji ulang.
Pasalnya akibat bangunan tersebut diduga mengakibatkan kebanjiran saat hujan melanda di pemukiman warga.
Menurut Ketua RT 02 Edi Vitria, saat hujan deras turun mengakibatkan kebanjiran. Itu tumpahan air dari lokasi Pollux. Air mengalir dari lubang kecil, maupun dari lubang lain yang dibuat pengembang.
“Setiap hujan selalu banjir, air yang keluar dari saluran pipa itu tidak lancar ke drainase. Ini disebabkan datang dari Pollux,” ujarnya pada wartawan di kediamannya, Selasa (18/7).
Baca Juga
Ia menegaskan, pembangunan proyek tembok tidak sesuai dengan prosedur. Selain itu, pengawasan dari DLH Batam dianggap tidak berjalan.
“Ini buktinya, setiap hujan langsung banjir. Dulu dibangun, pengawasan dari DLH di mana?” kata dia.
Sejauh ini, kata dia, pihak Pollux lambat dalam merespons keluhan masyarakat. Sementara kejadian itu mengancam nyawa warga yang tinggal.
“Kita baru kirimkan surat ke Pollux. Belum ada respons,” imbuh dia.
Kepripedia mencoba mendatangi Pollux Habibie, namun menurut keterangan resepsionis tower II mengaku bahwa pihak manajemen sedang tidak di tempat. Hingga berita ini diunggah pesan WhatsApp yang dikirimkan juga tidak dibalas yang bersangkutan.