Menu

Mode Gelap

Kuliner Wisata · 3 Feb 2022 07:30 WIB

Dispar Paparkan Salah Satu Penghambat Travel Bubble di Kepulauan Riau


					Foto: Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar/Dok. Pribadi Perbesar

Foto: Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar/Dok. Pribadi

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau memaparkan salah satu penghambat pelaksanaan Travel Bubble di wilayah Kepulauan Riau, salah satunya adalah isu tentang varian COVID-19, omicron.

Sebelumnya pemerintah pusat mencanangkan pelaksanaan Travel Bubble di kawasan pariwisata berskala internasional Nongsa, Kota Batam dan Lagoi, Kabupaten Bintan.

ADVERTISEMENT

Kepala Dispar Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, mengatakan gelembung perjalanan wisata dari Singapura ke kawasan pariwisata di Nongsa dan Lagoi, terlalu dibesar-besarkan. Kondisi itu, menurut dia tidak baik untuk pelaksanaan Travel Bubble yang sudah direncanakan sejak 1,5 tahun lalu.

“Saya sudah sampaikan kepada publik, bahkan di program berita televisi nasional bahwa isu omicron tidak perlu dibesar-besarkan karena kita baru ingin merintis sektor pariwisata yang sudah direncanakan sejak 1,5 tahun lalu. Isu ini sudah mengarah pada rasa takut yang dapat mematikan usaha pariwisata,” katanya.

Kondisi Kepri, terutama Batam dan Bintan jauh lebih baik dibanding pertengahan tahun 2021. Kasus aktif COVID-19 di Batam hanya 38 orang, dan Bintan tujuh orang. Kedua daerah ditetapkan sebagai Zona Kuning.

Lima orang warga Batam yang terinfeksi COVID-19, berdasarkan data Dinas Kesehatan, tanpa gejala.

“Artinya, kondisi COVID-19 pada dua daerah relatif terkendali,” ucapnya.

Buralimar berharap isu omicron tidak dibesar-besarkan kembali, karena protokol kesehatan dan prosedur kenyamanan di kawasan pariwisata sudah disiapkan.

Seluruh wisatawan berada di zona yang aman dan nyaman. Begitu pula karyawan perusahaan pariwisata, sudah dilatih untuk menerapkan protokol kesehatan tanpa membuat wisatawan panik.

ADVERTISEMENT

Warga atau wisatawan lokal yang berkunjung di lokasi pariwisata tersebut tidak berbaur dengan wisatawan.

“Saya pikir daripada menghebohkan omicron, lebih baik kita perkuat imun tubuh, dukung vaksinasi dan terapkan protokol kesehatan secara maksimal,” ujarnya.

Menurut dia, perekonomian di Kepri harus terus bergerak, dan bangkit. Pariwisata bagi Batam dan Bintan merupakan sektor andalan. Ribuan orang, yang sebagian penduduk lokal bekerja di sejumlah perusahaan pariwisata tersebut.

ADVERTISEMENT

Data menunjukkan, wisatawan yang berkunjung ke dua daerah itu lebih dari 60 persen berasal dari Singapura sehingga perjalanan wisata secara terbatas dari negara itu dapat dilaksanakan lantaran bertetangga.

“Ada jutaan orang Singapura dalam setiap tahun-sebelum pandemi, berkunjung ke Batam dan Bintan. Ini potensi besar yang seharusnya kita garap tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” ujarnya.

Gabung dan ikuti kami di :

Penulis: | Editor: Wak JK



whatsapp facebook copas link

Baca Lainnya

Sambil Ngabuburit, Komunitas di Karimun Edukasi Masyarakat Tentang Hewan Reptil

25 Maret 2024 - 06:07 WIB

IMG 20240325 060429 11zon

Rekomendasi Menu Buka Puasa Khas Kepulauan Riau, Bisa Coba Sajikan di Rumah!

12 Maret 2024 - 22:32 WIB

Menu Buka Puasa

Menparekraf Harap Kepri Sumbang 25 Persen Jumlah Wisman pada 2024

8 Januari 2024 - 16:36 WIB

IMG 20240108 WA0029 11zon

Periode Januari-Desember 2023, Kunjungan Wisman ke Kepri Capai 1,3 Juta

3 Januari 2024 - 18:22 WIB

Ilustrasi wisman berkunjung ke Kepri 1

Jadi Makanan Populer, Begini Cara Buat dan Resep Laksa Goreng Khas Kepri

19 Desember 2023 - 13:07 WIB

Laksa Goreng Khas Kepri

Pulau Basing Tanjungpinang dengan Potensi Wisata Alamnya

15 Desember 2023 - 13:07 WIB

Basing Island 11zon
Trending di Kuliner Wisata