Disperindag Kabupaten Karimun, provinsi Kepulauan Riau, meminta para agen pangkalan gas elpiji 3 kg agar dapat melakukan optimalisasi proses pendistribusian kepada masyarakat.
Kadis Perindag Kabupaten Karimun, Basori, mengatakan hal tersebut dapat dilakukan dengan mengutamakan warga yang masuk dalam domisili di masing-masing pangkalan saat pembelian.
“Trend-nya sekarang kan tak sampai satu jam sudah habis. Saya sudah sampaikan ke Pertamina termasuk para agen agar prioritaskan pelanggan yang ada di wilayah pangkalan,” ujar Basori, Senin (31/7).
Dia mengatakan, pihaknya juga telah menyampaikan untuk para agen harus membuat pengumuman ketersediaan gas disertai dengan pemberitahuan kapan pasokan akan tiba untuk mengurai risiko pembelian dalam jumlah yang tidak wajar.
Baca Juga
“Harus diumumkan apabila habis. Kemudian kapan kembali tersedia juga disampaikan sehingga warga bisa datang saat sudah tersedia,” katanya.
Menurutnya, selama ini isu kelangkaan gas di Karimun buntut dari kurangnya informasi. Di tambah lagi, oknum-oknum yang kerap melakukan postingan di akun media sosial pangkalan yang menyediakan gas elpiji.
“Pangkalan terdekat ada, tapi karena kurang informasi pasti, atau hanya melihat di medsos bahwa di pangkalan tertentu ada mereka lari ke titik yang jauh. Itu yang membuat di pangkalan itu cepat habis,” terangnya.
Sementara mengenai kuota, lanjut Basori, ia memastikan dari jumlah yang dimiliki sebanyak 5.400 metrik ton (MT) per tahun dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Karimun.
“Untuk kuota alokasinya cukup dan jika memang masih kurang masih ada peluang kita untuk mengusulkan kuota tambahan ke Kemen ESDM,” jelasnya.