Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) di dua kota di Kepri yang mengalami inflasi 0,47 persen setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi 0,24 persen. Data ini bersumber dari
Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Suryono, inflasi ini bersumber dari peningkatan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
โHal ini sejalan dengan kenaikan harga sayuran seperti kangkung dan bayam, serta cabai merah yang dipengaruhi menurunnya pasokan dampak kondisi cuaca,โ katanya dalam pesan tertulis, Kamis (2/3).
Selain itu, juga terdapat kenaikan cukai rokok pada awal tahun 2023 yang berdampak pada kenaikan harga rokok kretek filter. Sementara, tekanan inflasi juga bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar.
Baca Juga
โInflasi juga dipengaruhi kenaikan harga kontrak rumah yang mengalami pola penyesuaian di awal tahun. Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,50% (mtm) dan 0,32% (mtm),โ kata dia.
Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,50% (mtm) dan 0,32% (mtm).
Dengan demikian, secara tahunan, Inflasi gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 5,79% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,85% (yoy).
โCapaian inflasi tahunan tersebut relatif lebih rendah di antara 10 provinsi di Sumatera yakni berada di posisi ke-2 terendah,โ ungkap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri senantiasa berkomitmen memperkuat upaya pengendalian inflasi untuk mencapai sasaran inflasi sebesar 3ยฑ1 % (yoy).
Sejumlah upaya telah dan terus akan dilakukan oleh TPID untuk menjaga inflasi agar tetap rendah dan stabil dengan memperhatikan 4K (ketersediaan barang, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) khususnya untuk komoditas bahan pangan yang rentan mengalami fluktuasi harga.
โSejalan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), TPID melaksanakan berbagai kegiatan antara lain pelaksanaan pasar murah menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN), penguatan Kerja sama Antar Daerah (KAD), penyelenggaraan capacity building TPID, serta optimalisasi sinergi program TPID melalui pelaksanaan High Level Meeting (HLM) maupun rapat tim teknis,โ bebernya.
โTPID juga senantiasa melaksanakan pemantauan perkembangan harga bahan pangan, monitoring ketersediaan pasokan serta memastikan distribusi bahan pangan dapat berjalan secara efektif dan efisien,โ tambah dia lagi.
Dia menambahkan bulan Maret terdapat potensi meningkatnya permintaan menjelang HBKN serta tingginya curah hujan dan gelombang laut yang dapat mempengaruhi tekanan inflasi.
Namun demikian, koordinasi TPID dan sinergi program GNPIP yang kuat diharapkan dapat menjadi kunci menjaga stabilitas inflasi gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau untuk mencapai sasaran inflasi yang telah ditetapkan.